sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jumlah uang beredar pada September capai Rp8.440,0 triliun

Perkembangan M2 pada September 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.

Hermansah
Hermansah Selasa, 24 Okt 2023 12:20 WIB
Jumlah uang beredar pada September capai Rp8.440,0 triliun

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2023 meningkat. Posisi M2 pada September 2023 tercatat sebesar Rp8.440,0 triliun atau tumbuh 6,0% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,9% (yoy).

"Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 8,4% (yoy)," kata Bank Indonesia dalam keterangan resminya, Selasa (24/10).

Perkembangan M2 pada September 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit. Penyaluran kredit pada September 2023 tumbuh sebesar 8,7% (yoy) sejalan dengan perkembangan kredit produktif, setelah tumbuh 8,9% (yoy) pada Agustus 2023.

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6,0% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,7% (yoy). Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat (pempus) tumbuh sebesar 13,2% (yoy).

Sementara perkembangan dana pihak ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat Rp7.900,7 triliun atau tumbuh 6,4% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Perkembangan DPK dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK korporasi (9,2% yoy) dan perseorangan (4,6%, yoy).

Pada September 2023, giro tercatat tumbuh 11,04% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 9,6% (yoy). Tabungan tumbuh sebesar 2,0% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 2,6% (yoy). Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 7,0% (yoy), setelah tumbuh 7,5% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif. Penyaluran kredit pada September 2023 tercatat sebesar Rp6.803,4 triiun atau tumbuh 8,7% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,9% (yoy). Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur perorangan (9,0%, yoy), dan debitur korporasi (8,3%, yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada September 2023 disebabkan oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi.

Sponsored

 

Berita Lainnya
×
tekid