Kemenperin dorong belanja produk dalam negeri

Pemerintah terus mendorong Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan pertumbuhan sektor industri pengolahan. Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mendorong para stakeholder untuk menjalankan penerapan P3DN.  

"P3DN merupakan kebijakan negara untuk memanfaatkan anggaran yang diperoleh dari rakyat, dari pengelolaan sumber daya yang dikuasai negara untuk dikelola kembali dalam bentuk pemberdayaan sektor ekonomi riil, yaitu sektor industri," ucapnya dalam keterangan resmi, Minggu (6/3).

Dia menjelaskan, program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang sudah dijalankan  beberapa dekade lalu. Pada tahun ini, Presiden Jokowi telah menerapkan target belanja Produk Dalam Negeri (PDN) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar Rp400 triliun.

Dalam mencapai target yang disampaikan presiden, menurutnya, diperlukan kontribusi dari instansi-instansi tersebut. Agus mengimbau, para stakeholder melakukan langkah konkret penggunaan PDN dan UMKM.

Para stakeholder juga diminta untuk segera menyampaikan rencana kebutuhan pengadaan barang tahun anggaran 2022 kepada Timnas P3DN. Agus pun mengingatkan agar instansi membentuk Tim P3DN untuk mengkoordinasikan implementasi belanja PDN dan UMKM masing-masing.

"Para stakeholder dapat mengkoordinasikan teknis pelaksanaan penyampaian rencana kebutuhan dan pembentukan Tim P3DN instansi dengan Pusat P3DN Kementerian Perindustrian," ujarnya.

Lebih lanjut dia meminta kepada para jajarannya untuk melaksanakan business matching antara industri dalam negeri dengan instansi-instansi yang akan melaksanakan pembelanjaan.

"Direktur Jenderal pembina industri dapat segera melaksanakan business matching antara kementerian/lembaga/pemerintah daerah dengan industri penghasil produk dalam negeri yang dibutuhkan," ucapnya.

Kemenperin sendiri memiliki target belanja PDN sebesar 80% pada tahun ini. Berdasarkan input dari satuan-satuan kerja di Kemenperin pada situs pelaporan, target tersebut telah terlampaui, atau mencapai 85%.