close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) melihat produk pakan ternak saat melepas kaskas dan olahan ayam ke Republik Demokratik Timur Leste di kantor PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019). Foto Antara/
icon caption
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) melihat produk pakan ternak saat melepas kaskas dan olahan ayam ke Republik Demokratik Timur Leste di kantor PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019). Foto Antara/
Bisnis
Kamis, 30 Januari 2020 18:13

Kementan tahan produk pertanian asal China imbas coronavirus

Kementerian Pertanian untuk sementara waktu menahan hingga mengisolasi produk impor dari China.  
swipe

Kementerian Pertanian (Kementan) akan memberikan perhatian khusus pada produk-produk pertanian impor asal China. Hal ini dilakukan setelah wabah coronavirus menyebar di China.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya untuk sementara waktu menahan hingga mengisolasi produk impor dari China.  

"Jadi kita melakukan delay semaksimal mungkin impor yang masuk, delay, tidak berarti menutup. Yang kedua kalau ada barang datang, jangan tunggu dia masuk tapi dilakukan isolasi dulu," jata Syahrul di Jakarta, Kamis (30/1).

Syahrul berujar Kementan telah berkoordinasi dengan Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk mengawasi secara teknis produk-produk impor pertanian di lapangan.

Adapun untuk jenis produk pertanian apa saja yang ditahan dari China, Syahrul belum bisa merinci produk-produk tersebut.

"Terlalu teknis, saya enggak tahu," ujarnya.

Hingga saat ini, Syahrul belum bisa memastikan dampak coronavirus terhadap impor produk pertanian secara keseluruhan. Sebab, pihaknya belum memiliki data mengenai hal tersebut.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) I Ketut Diarmita mengatakan analisa genetik dari virus ini menunjukkan adanya kedekatan kekerabatan dengan coronavirus yang ditemukan pada kelelawar.

Namun, Ia menekankan, masih perlu investigasi lebih lanjut untuk dapat mengkonfirmasi bahwa hewan menjadi sumber penularan ke manusia.

Berdasarkan hasil investigasi sementara, lanjut Ketut, hasil analisa genetik virus 2019-nCoV menunjukkan kedekatan dengan penyebab penyakit pernafasan yang sebelumnya mewabah yaitu SARS (severe acute respiratory syndrome) dan MERS-CoV (Middle East respiratory syndrome-related coronavirus).

"Sehingga perlu diwaspadai adanya indikasi bahwa penyakit ini berpotensi zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia," ujar Ketut.

Adapun wabah coronavirus ini dilaporkan telah menyebar ke 14 negara yakni Thailand, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Malaysia, Nepal, Australia, Prancis, Jerman, Srilangka, Kamboja, dan Kanada.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan