sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kementerian BUMN takut ada pihak 'menggoreng' isu soal SWF

Kementerian BUMN khawatir proyek yang dibiayai SWF akan disebut milik asing.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 28 Des 2020 13:27 WIB
Kementerian BUMN takut ada pihak 'menggoreng' isu soal SWF

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan tantangan terbesar membentuk Lembaga Pengelola Investasi alias Sovereign Wealth Fund (SWF) adalah mengelola isu yang berkembang.

Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, bakal berkembang isu terkait proyek yang dibiayai SWF.  Dia mengkhawatirkan ada pihak-pihak yang akan menyebut proyek tersebut dimiliki oleh pihak asing.

"Yang berat adalah isunya, kalau nanti proyeknya akan dimiliki asing. Ini akan jadi isu yang selalu digoreng-goreng," kata Arya, Senin (28/12).

Padahal, dia mengklaim, pemerintah akan selalu mematuhi rambu. Yakni, dengan memilah proyek yang boleh atau tidak boleh dimiliki asing.

Dia melanjutkan, salah satu tujuan pemerintah membentuk SWF adalah untuk mendanai perusahaan BUMN yang merupakan agen pembangunan infrastruktur. Menurutnya, dengan SWF, BUMN bisa melakukan pembangunan infrastruktur ke luar Jawa yang membutuhkan dana besar.

"Sangat berat kalau dananya hanya dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Kalau kami berpangku ke APBN, maka tidak banyak yang dibangun. Kalau dana pembangunannya dari utang, akan menumpuk utang kita," ujar dia.

Investasi melalui SWF yang dikelola bersama-sama ini, disebut menjadi jawaban untuk pendanaan pembangunan infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan akan lebih cepat karena dana SWF ini bisa dipakai untuk itu, tanpa menggerogoti APBN. Biarkan APBN dipakai untuk membangun yang lain," tuturnya. 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid