Mayoritas pemilik SID adalah milenial

Single Investor Identification (SID) yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mayoritas adalah kaum milenial. 

Berdasarkan pemaparan Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi dari total 1.617.367 pemilik SID yang tercatat per 26 Desember 2018, sebesar 39,72% dimiliki oleh kaum milenial atau mereka yang berusia kurang dari 30 tahun.

Masifnya teknologi yang terus berkembang menjadi latar belakang kenaikan jumlah kepemilikan SID oleh milenial. Perusahaan teknologi keuangan atau financial technology (fintech) juga turut memudahkan anak muda untuk memiliki SID.

"Dulu orang harus telepon broker dulu tunggu beberapa hari. Sekarang hanya dengan handphone mereka sudah bisa jual beli saham," kata Kiki sapaan akrab Friderica dalam acara pemaparan pencapaian 2018 KSEI, di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (27/12).

Sementara, mengutip data KSEI, kepemilikan SID sebesar 25,34% dimiliki investor berusia 31-40. Kemudian sebesar 18,69% dimiliki investor berusia 41-50 tahun dan 10,69% kepemilikan SID dipegang oleh investor berusia 51-60 tahun. Hanya 5,56% investor berusia lebih dari 60 tahun yang memiliki SID.

Adapun Kiki menargetkan jumlah pemilik SID bisa tumbuh sama dengan kenaikan yang terjadi tahun ini. Tahun ini jumlah kepemilikan SID mengalami peningkatan 44,06% dari tahun 2017 yang berjumlah 1.122.668 orang.

"Tahun depan kita akan galakan simplifikasi pembukaan rekening efek. Ini bisa buka rekening secara online. Kemudian kerja sama dengan bank Rekening Dana Nasabah (RDN) lebih banyak lagi," ungkapnya.

Kiki juga mengatakan, program the central depository and book-entey settlement system (C-Best Next Generation) akan terus digencarkan. Harapannya dapat menggaet investor yang sudah memiliki saham atau yang belum memiliki saham. 

"C-BEST Next-G adalah satu dari berbagai inisiatif strategis rencana jangka panjang pengembangan infrastruktur. Secara garis besar, tujuan rencana jangka panjang KSEI adalah membangun kapasitas dan kapabilitas perusahaan yang setara dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di tingkat regional dalam menghadapi tantangan globalisasi, mendukung perkembangan industri pasar modal, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pemakai jasa KSEI," pungkasnya.