sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mendag: Jaga daya beli untuk ekonomi bangkit

Lutfi mengharapakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun 2021 akan mencapai 4 %. 

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Kamis, 11 Nov 2021 21:40 WIB
Mendag: Jaga daya beli untuk ekonomi bangkit

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi berharap semua pihak dapat menjaga momentum daya beli untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat tidak boleh teledor dalam menangani COVID-19. 

Hal ini disampaikan Mendag saat membuka acara Hari Ritel Nasional ke-2 Tahun 2021 dengan tema “Ritel Tangguh, UMKM Maju, Indonesia Bangkit,” yang diselenggarakan pada hari ini.

“Saat ini kita bersama-sama mencari ekuilibrium baru pasca Covid-19. Salah satunya dengan menjaga agar daya beli masyarakat tetap terjaga supaya perekonomian Indonesia bisa tetap tumbuh dan sehat,” kata Mendag di Acara Ritel Hari Ritel Nasional ke-2 Tahun 2021.

Hal ini karenakan konsumsi masyarakat, lanjut Mendag, menyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar untuk negara. Pada 2020, konsumsi masyarakat mencapai 57,66 % dari PDB. Artinya, konsumen Indonesia berperan besar dalam mendorong perekonomian nasional. Mendag menuturkan, pada September 2021, indeks kepercayaan konsumen mencapai 95,5 % dan pada Oktober 2021 mencapai 113 %. 

“Angka kenaikan ini merupakan hasil komitmen Kemendag bersama seluruh asosiasi mal dan pusat belanja untuk kembali membuka mal dan pusat perbelanjaan, khususnya jika dibandingkan dengan indeks kepercayaan masyarakat pada Agustus 2021 sebesar 77,3 %. ” jelas Mendag.  

Lutfi mengharapakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun 2021 akan mencapai 4 %. 

“Meskipun tidak sesuai target yaitu 5,5 persen, diharapkan tahun depan akan tumbuh lebih baik ke depannya. Tahun ini Indonesia akan mencetak surplus terbesar dalam sejarah. Periode Januari– September 2021 surplus perdagangan sudah mencapai US$25 miliar. Jika angkanya konsisten di kuartal terakhir, surplus Indonesia diharapkan akan menembus USD 30 miliar,” kata Mendag di Jakarta.

Ketua Panitia Penyelenggara Hari Ritel Nasional ke-2 Tahun 2021 Setyadi Surya mengungkapkan, pada peringatan Hari Ritel Nasional ini, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kembali fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena kontribusi UMKM di ritel modern sangat besar.

Sponsored

“Untuk mendorong UMKM, Aprindo berkolaborasi dengan Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta. Diharapkan, UMKM dan ritel modern harus tumbuh bersama dalam perkembangannya. Semakin maju UMKM, maka akan semakin tangguh pula usaha ritel modern,” ujar Setyadi.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menambahkan, seiring dengan penanganan Covid-19 yang semakin baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tumbuh positif baik di kuartal II dan kuartal III.

Menurut Roy, ritel berperan penting untuk membuka akses pasar bagi UMKM. Ritel bekerja sama dengan UMKM untuk memasarkan produk. “Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM. Selain itu, kolaborasi UMKM dan ritel juga diharapkan dapa menyerap tenaga kerja,” jelas Roy dalam siaran pers.

Berita Lainnya
×
tekid