close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi mata uang kripto (cryptocurrency). Pixabay
icon caption
Ilustrasi mata uang kripto (cryptocurrency). Pixabay
Bisnis
Minggu, 18 Mei 2025 17:33

Mengenal crypto dan tether beserta cara kerjanya

Dengan adanya sistem terdesentralisasi, sangat sulit untuk meretas aset crypto.
swipe

Cryptocurrency sekarang ini semakin populer dikalangan masyarakat sebagai instrumen investasi dan trading yang menjanjikan. Meski demikian, selain mampu memberikan potensi keuntungan lebih besar, crypto juga memiliki resiko kerugian yang besar dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Untuk menghindari potensi kehilangan tersebut, maka kamu harus melakukan riset dan menganalisa grafik harga usdt to idr hari ini, jika kamu ingin membeli stablecoin seperti Tether. Untuk pemula hal ini mungkin terasa sulit, untuk itu lebih baik mengenal crypto terlebih dahulu.

Apa Itu Crypto?

Dilansir dari Pintu, crypto adalah mata uang digital yang bersifat terdesentralisasi dan dilindungi oleh kriptografi. Berbeda dengan mata uang fiat seperti rupiah atau dolar AS yang pengaturannya dilakukan oleh Bank Sentral, aset crypto dapat dipindahkan dan digunakan tanpa memerlukan otoritas pusat.

Hal ini memberi kamu kebebasan untuk menyimpan, mengirim, dan menerima asetmu sendiri. Istilah crypto diambil dari kata kriptografi, yakni metode untuk menyembunyikan informasi menggunakan algoritma matematika.

Selain itu, teknologi yang mendasari cryptocurrency juga memastikan bahwa transaksi tidak dapat diubah dan melindungi pengguna dari risiko pengeluaran ganda atau penggunaan aset lebih dari sekali dalam transaksi.

Mungkin kamu bertanya, apa yang membedakan aset crypto dengan uang elektronik yang bisa ditemukan di berbagai aplikasi keuangan yang juga berfungsi untuk bertransaksi? Sebenarnya, ada lebih banyak manfaat dari aset crypto.

Saat menggunakan dompet digital yang umum saat ini, kamu membutuhkan otoritas pusat untuk memvalidasi transaksi. Otoritas ini juga menentukan apakah kamu diizinkan atau tidak untuk menggunakan uang tersebut.

Berbeda halnya dengan aset crypto yang beroperasi tanpa otoritas pusat. Ini memungkinkan transaksi dilakukan secara langsung antara pengguna tanpa ada lembaga perantara. Tanpa adanya pusat otoritas, kamu memiliki kebebasan untuk menyimpan, mengirim, atau menerima uang.

Apa Itu Blockchain?

Crypto menggunakan teknologi yang dikenal sebagai blockchain. Blockchain adalah basis data yang tidak dapat diubah atau dihapus. Di dalam database ini, kamu hanya bisa menambah data tetapi tidak bisa menghapus atau mengubahnya di kemudian hari.

Setiap data yang baru ditambahkan akan dikelompokkan dalam struktur yang disebut “blok”, yang kemudian saling terhubung dengan blok sebelumnya. Blok-blok tersebut dihubungkan melalui sidik jari digital yang dikenal sebagai hash, sehingga sangat mudah mendeteksi jika ada transaksi.

Setiap blok saling terhubung mirip rantai, itulah sebabnya sistem database ini dinamakan blockchain. Teknologi blockchain menjamin bahwa tidak ada pihak yang dapat mengubah riwayat transaksi yang sudah terjadi.

Mengapa Aset Crypto Itu Penting?

Saat ini, kita telah memasuki era digital, dan saatnya memanfaatkan uang digital dengan kecanggihan yang lebih tinggi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa aset crypto sangat berarti:

1. Tanpa Perantara

Aset crypto seperti bitcoin dapat ditransaksikan kapan saja dan di mana saja tanpa membutuhkan perantara. Dengan crypto, transaksi bisa dilakukan secara langsung antara pengirim dan penerima, tanpa adanya pihak ketiga yang terlibat.

Setiap transaksi hanya melibatkan pengirim dan penerima, yang dapat melakukannya langsung dari dompet masing-masing pengguna.

2. Metode Pembayaran Cepat dan Murah

Ketika kamu mengirim aset crypto ke seseorang di belahan dunia mana pun, transaksi tersebut akan sampai dalam hitungan detik dan selesai segera. Ini dikarenakan crypto dapat digunakan secara global dan tidak terhambat oleh batasan geografis.

3. Tahan Terhadap Sensor

Tidak ada yang memiliki kemampuan untuk melakukan sensor atau menghentikan transaksi aset crypto karena crypto beroperasi di atas jaringan yang terdesentralisasi, dengan kumpulan miner atau validator yang tersebar di seluruh dunia.

4. Aman

Dengan adanya sistem terdesentralisasi, sangat sulit untuk meretas aset crypto. Untuk bisa memanipulasi data dalam blockchain, seseorang harus menguasai 51% dari komputer miner atau validator, dan hal ini hampir tidak mungkin dilakukan.

Mengenal Apa itu Tether (USDT)

Dilansir dari Pintu, USDT adalah sebuah stablecoin yang terikat pada nilai dolar Amerika Serikat. Mata uang ini diciptakan oleh Ludovicius van der Velde yang menjabat sebagai CEO di Bitfinex dan Tether Limited.

Melalui platform tertentu, USDT dapat ditukar menjadi USD sesuai dengan harga yang sudah ditentukan untuk setiap satu dolar. Awalnya, USDT diciptakan sebagai token digital yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk merepresentasikan mata uang fisik USD.

Inilah alasan mengapa banyak orang percaya bahwa jumlah USDT yang ada saat ini diperkirakan setara dengan jumlah USD yang beredar dalam masyarakat. USDT memang bertujuan untuk mempermudah transaksi uang antarnegara dengan biaya yang rendah.

Dengan menggunakan OMNI Layer berbasis Bitcoin, USDT bisa dikirim ke berbagai lokasi dengan biaya yang bervariasi tergantung pada jaringan yang digunakan. Bagi pelaku ekonomi, fitur ini tentu sangat menguntungkan.

Menurut informasi dari coinmarketcap.com, saat ini USDT adalah stablecoin yang paling banyak digunakan dalam pasar cryptocurrency, menduduki posisi kelima dengan kapitalisasi sebesar USD4 miliar dan volume perdagangan selama 24 jam mencapai USD 52 miliar.

Keuntungan dari USDT

1. Sering Digunakan

USDT adalah pasangan yang paling umum digunakan di berbagai bursa sehingga memiliki banyak fungsi. Biasanya, USDT digunakan untuk membeli token atau mata uang lainnya.

2. Transparan

Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, setiap USDT yang beredar terjamin keamanannya. Pergerakan dan lokasi setiap kepingan USD dapat dipantau untuk memastikan nilainya tidak melebihi jumlah USD yang ada di pasar baik domestik maupun internasional.

Cara Kerja Tether

Agar USDT dapat beredar, ia memerlukan protokol OMNI. Protokol ini adalah komponen dalam sistem blockchain yang berfungsi untuk menjaga agar setiap nilai yang ditransfer tetap stabil. Protokol OMNI dirancang oleh J.R Willet dan secara resmi diluncurkan pada Juli 2013 sebagai bagian dari proyek Matercoin.

Dalam perkembangannya, USDT kini tidak hanya menggunakan blockchain Bitcoin namun juga EOS, TRON, dan Ethereum. Blockchain adalah sistem yang dirancang khusus untuk transaksi uang elektronik secara global dan terlepas dari berbagai sistem pembayaran yang diterapkan oleh negara atau bank.

Keistimewaan ini dimiliki oleh blockchain karena di mana pun ada koneksi internet, pengiriman uang dapat dilakukan ke berbagai negara dengan biaya yang lebih rendah. Contohnya, jika kamu ingin mentransfer USD dari bank di Surabaya ke bank di New York.

Agar uang sampai tanpa terpotong, kamu harus membayar sekitar Rp2,1 juta dengan waktu transfer sekitar 2-4 hari. Beberapa dekade yang lalu, metode ini adalah yang paling efisien. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, biaya transfer internasional menjadi sangat mahal.

Hal ini tidak akan terjadi jika menggunakan USDT untuk mengirim uang. Dengan biaya sekitar 2-5 USDT setara dengan 2-5 USD, dana yang dikirim dapat tiba kepada penerima dalam waktu 30-60 menit, tergantung pada kebijakan masing-masing platform.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif. Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

img
Ni Putu Dewi Fortuna Widiasari
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan