sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menko Marves Luhut ungkap skema pemerintah kurangi subsidi BBM

APBN 2022 hingga kini menanggung subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp502 T dan diprediksi meningkat hingga Rp550 T pada akhir tahun.

Gempita Surya
Gempita Surya Senin, 22 Agst 2022 06:43 WIB
Menko Marves Luhut ungkap skema pemerintah kurangi subsidi BBM

APBN 2022 hingga kini menanggung subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp502 triliun dan diprediksi meningkat hingga lebih dari Rp550 triliun pada akhir tahun apabila tidak ada penyesuaian kebijakan. Oleh karena itu, pemerintah menyusun skema penyesuaian harga guna mengurangi beban tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, tingginya anggaran subsidi tersebut terjadi menyusul tingginya harga minyak mentah dunia. Akibatnya, gap harga keekonomian dan harga jual Pertalite dan solar meningkat.

"Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/8).

Luhut mengatakan, harga BBM di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan negara-negara lain di dunia. Adapun langkah yang disimulasikan dalam skema penyesuaian harga ini termasuk skenario pembatasan volume BBM bersubsidi, solar dan Pertalite.

"Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan," ujarnya.

Kendati demikian, Luhut mengklaim, pemerintah akan memperhitungkan rencana ini dengan sangat hati-hati. Perubahan kebijakan subsidi dan kompensasi energi nantinya mempertimbangkan beberapa faktor, seperti tingkat inflasi, kondisi fiskal, dan pemulihan ekonomi. 

Dia sesumbar, hal tersebut perlu diperhatikan guna menjaga stabilitas negara di tengah ketidakpastian global. 

"Anggaran subsidi dan kompensasi energi nantinya dapat dialihkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan dan masyarakat yang kurang mampu mendapat program kompensasi," paparnya.

Sponsored

Luhut menambahkan, pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah lain dalam mengurangi subsidi dan kompensasi energi, seperti percepatan biodiesel 40% (B40) dan adopsi kendaraan listrik. 

“Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan solar tetap lancar distribusinya," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid