sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menparekraf Sandi Uno sebut Australia tergiur berwisata ke Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan 1,4 juta wisatawan mancanegara asal Australia mendatangi Indonesia pada 2022.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 12 Apr 2022 07:55 WIB
Menparekraf Sandi Uno sebut Australia tergiur berwisata ke Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan 1,4 juta wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia mendatangi Indonesia untuk berlibur pada 2022. Target ini diyakini teralisasi lantaran jumlah kedatangannya signifikan sejak dibukanya pintu kedatangan internasional per 8 Maret.

Apalagi, klaim Menparekraf, Sandiaga Uno, minat masyarakat Australia atas destinasi wisata di Indonesia, khususnya Bali, terbilang besar. Dalihnya, berdasarkan hasil lawatannya ke Negeri Kanguru selama sepekan lalu.

"Saya melihat ini kebangkitan ada di depan mata kita, kepulihan sektor pariwisata, dan ekonomi kreatif, dan tentunya penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (11/4).

Sandi, sapaannya, menambahkan, maskapai asal Australia, Jetstar, telah mengoperasikan tiga rute penerbangan langsung ke Bali. Detailnya, 3 kali per pekan dari Melbourne dan Sydney serta saban hari dari Perth.

Dirinya lalu mencontohkan dengan penerbangan Jetstar dari Sydney ke Denpasar pada 10 April 2022. Kala itu, kursi pesawat terisi penuh dengan total 335 penumpang.

Kondisi tersebut diprediksi berlangsung hingga beberapa pekan ke depan. Pangkalnya, sedang masa libur Paskah di Australia.

"Melonjaknya permintaan wisman Australia juga disebabkan oleh sejumlah relaksasi kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia terkait pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang dipermudah, seperti bebas karantina, peniadaan PCR-test saat kedatangan, serta perluasan visa on arrival bagi 43 negara, termasuk Australia," tuturnya.

Lebih jauh, Sandi berjanji, Kemenparekraf bakal meningkatkan aksesibilitas wisman, khususnya layanan penerbangan. Ini untuk mengantisipasi tingginya minat kunjungan ke Bali.

Sponsored

Beberapa upaya yang dilakukan adalah mendorong wisman dari negara lain agar mampir di Bali beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia. Misalnya, maskapai rute penerbangan dari Doha, Qatar; Istanbul, Turki; dan Dubai, Abu Dhabi yang hendak menuju Australia, agar transit terlebih dahulu di Bali.

"Ini nanti akan diskusikan dengan rekan-rekan Kementerian Perhubungan, apakah untuk waktu yang sangat krusial ini kami diperbolehkan karena Bali membutuhkan sekali," tandas politikus Partai Gerindra itu.

Berita Lainnya
×
tekid