Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno enggan meminta kepada Pertamina untuk menurunkan harga avtur yang membebani maskapai penerbangan.
Ujung dari dilema kenaikan harga tiket pesawat yang akhirnya kembali turun adalah maskapai penerbangan meminta agar PT Pertamina (Persero) nenurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pesawat atau avtur.
Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA) meminta pemerintah menetapkan harga bahan bakar avtur yang lebih kompetitif demi peningkatan efisiensi industri penerbangan nasional.
Hal itu disampaikan Ketua INACA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dalam sebuah diskusi "Apakah harga tiket pesawat saat ini wajar?" di Penang bistro, Jakarta, Selasa (16/1).
Menanggapi permintaan asosiasi maskapai penerbangan ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan komentarnya seraya membela Pertamina.
"Kami katakan, kita tidak bisa merombak atau menekan Pertamina," kata Rini saat dijumpai di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (16/1).
Rini menegaskan, harga avtur yang dijual Pertamina masih kompetitif jika dibandingkan negara lain dan bandara-bandara lain.
"Memang lebih sedikit dari Singapura, tapi Singapura memang memberikan retail spesial. Avtur ini kan hitung-hitungan bisnis," jelasnya.
Akan tetapi, ia melanjutkan, Pertamina memang harus menghitung biaya produksi biar lebih efisien jika masih ada beberapa komponen yang bisa diturunkan.
"Misal seperti landing fee, itu kami habis hitung bisa turunkan sedikit. Komponen-komponen ini masih bisa turun," katanya.