sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mirae Asset Sekuritas: Penerbitan saham dan obligasi baru masih tinggi

Minat tinggi tersebut tercermin dari penjaminan emisi yang berpotensi Mirae Asset Sekuritas yang masih terbuka lebar hingga akhir tahun.

Yohanes Robert
Yohanes Robert Rabu, 10 Agst 2022 11:10 WIB
Mirae Asset Sekuritas: Penerbitan saham dan obligasi baru masih tinggi

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai, prospek penerbitan saham ataupun obligasi baru oleh korporasi di dalam negeri hingga akhir tahun akan tinggi, mengingat momentum mendekati persiapan politik menjelang Pemilu 2024.

Deputy Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan, minat tinggi tersebut tercermin dari penjaminan emisi yang berpotensi Mirae Asset Sekuritas yang masih terbuka lebar hingga akhir tahun.

“Sampai akhir tahun, kami perkirakan Mirae Asset Sekuritas masih dapat menangani penjaminan emisi 11-12 perusahaan dengan beberapa perusahaan lain yang sudah ada di pipeline. Tahun ini, kami prediksi (jumlah penjaminan emisi) masih bisa lebih tinggi dari 2021,” ujar Bowo dalam siaran pers, Selasa (9/8).

Dalam pemaparannya, Bowo mengatakan sejak awal tahun Mirae Asset Sekuritas sudah bertindak sebagai penjamin emisi dalam penerbitan saham empat perusahaan serta penerbitan efek utang oleh dua perusahaan. 

Di semester I-2022, ada dua perusahaan yang menggunakan jasa Mirae Asset Sekuritas dalam menggalang dana dari penerbitan saham yaitu PT Adhi Karya Commuter Properti Tbk. (ADCP) dan PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO). 

Pada paruh pertama 2022, terdapat dua perusahaan yang memanfaatkan jasa penjaminan emisi efek utang Mirae Asset Sekuritas, yaitu PT Indah Kiat Pulp & Papers Tbk. (INKP) dan PT PP Property Tbk. (PPRO). Penerbitan efek utang kedua perusahaan ini bernilai lebih dari Rp3,5 triliun.

Penerbitan efek utang kedua perusahaan bernilai lebih dari Rp3,5 triliun. Dua perusahaan lain yang menggunakan jasa IPO Mirae Asset Sekuritas adalah PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk. (KKES), dan PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk. (TOOL). Keduanya baru mencatatkan saham di papan bursa pada 8 dan 9 Agustus. Total emisi keempat perusahaan yang menggelar IPO saham tahun ini lebih dari Rp545 miliar.

Bowo menambahkan, tahun lalu perusahaan mendapat predikat sebagai penjamin emisi teraktif karena sudah menangani IPO saham delapan perusahaan, yaitu PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP), PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE), dan PT Caturkada Depo Bangunan Tbk. (DEPO).

Sponsored

Sementara Lima perusahaan lainnya adalah PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS), PT Trimegah Karya Utama Tbk. (UVCR), PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX), PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS), serta PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS).

Pada kurun waktu 2017-2022, Mirae Asset Sekuritas sudah membantu IPO saham senilai Rp3,93 triliun dan penjaminan obligasi sejumlah  Rp16,19 triliun.

Selain itu, beberapa aksi korporasi yang ditangani perusahaan efek berkode YP itu adalah penawaran umum terbatas (rights issue) senilai Rp9,11 triliun dan negotiable certificate of deposit (NCD) senilai Rp8,01 triliun pada periode yang sama.

Sentimen penahan IHSG

Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebutkan, pasar saham serta animo perusahaan menggelar IPO akan tinggi menjelang tahun pemilu.

Pun demikian, dalam jangka pendek, inflasi dan tren kenaikan suku bunga masih akan menjadi sentimen penahan potensi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Kami prediksi inflasi dunia yang tinggi masih menekan pasar saham global dan domestik dalam jangka pendek. Untuk jangka waktu menengah hingga akhir tahun, tren pasar saham masih baik karena Indonesia didukung faktor fundamental dan makroekonomi yang solid,” ungkap Nafan.

Sektor saham pilihan Mirae bulan ini: Keuangan dan energi

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memprediksi, di tengah tekanan makroekonomi jangka pendek tersebut, IHSG akan tertekan dengan kisaran 6.765 secara teknikal.

“Jika sentimen pasar tidak mendukung, maka IHSG berpotensi melanjutkan koreksi ke arah 6.539,” kata Martha.

Tak hanya itu, Martha juga menyatakan sektor pilihan bulan ini adalah sektor keuangan, energi, dan industri. Untuk sektor keuangan, Mirae Asset Sekuritas memilih PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI).

Di sektor energi, tiga produsen batu bara yang dipilih adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), dan PT Indika Energy Tbk. (INDY). Untuk perusahaan di sektor industri, ada dua saham pilihan yaitu PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).

Berita Lainnya
×
tekid