sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Moody's ubah outlook peringkat Indosat dari negatif jadi stabil

Moody's melihat kinerja operasional dan keuangan Indosat Ooredo naik selama beberapa kuartal terakhir.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 26 Nov 2020 19:16 WIB
Moody's ubah outlook peringkat Indosat dari negatif jadi stabil

Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service mengubah outlook PT Indosat Tbk. (ISAT) dari Baa3- menjadi Baa3 dengan outlook stabil dari sebelumnya yang negatif.

"Perubahan prospek menjadi stabil, mencerminkan peningkatan metrik operasional Indosat Ooredoo. Kami berekspektasi perseroan akan mempertahankan posisi pasarnya, sambil menjaga metrik keuangannya tetap stabil selama 12-18 bulan ke depan," kata analis Moody's Stephanie Cheong dalam keterangan resminya, Selasa (26/11).

Moody's menjelaskan, meskipun persaingan sektor telekomunikasi seluler ketat di Indonesia, kinerja operasional dan keuangan Indosat Ooredo naik selama beberapa kuartal terakhir karena peningkatan pendapatan data dan jaringan.

Pendapatan rata-rata operator per pelanggan yang stabil, mendukung pertumbuhan pendapatan Indosat Ooredo 9,2% dalam sembilan bulan pertama tahun 2020. Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan industri yang tumbuh flat dalam periode yang sama.

Moody's mencatat, pendapatan rata-rata operator per pelanggan atau ARPU emiten berkode ISAT ini selama sembilan bulan pertama meningkat 14% menjadi Rp31.700, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, basis pelanggan Indosat juga tercatat meningkat 3% menjadi 60,4 juta pelanggan.

Indosat juga tercatat mampu menjual aset menara non-intinya, yang hasilnya digunakan untuk mendanai program belanja modal besar perseroan.

Moody's memperkirakan laju pertumbuhan pendapatan Indosat Ooredo akan melambat selama 12 hingga 18 bulan ke depan akibat meningkatnya persaingan dan pertumbuhan ekonomi yang lesu. Namun, permintaan untuk data dan peningkatan kualitas jaringan, akan mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan sekitar 5% selama 12 hingga 18 bulan ke depan.

Moody's melihat Indosat akan melakukan belanja modal yang tinggi, untuk berinvestasi dalam meningkatkan jaringan 4G dan ekspansi ke luar Jawa. Menurut Moody's, belanja modal tersebut akan didanai dari saldo kas Indosat saat ini, sehingga bisa menjaga leverage perseroan tetap terkendali sekitar 2,6 kali hingga 2,8 kali lipat.

Sponsored

Di samping itu, Moody's menilai posisi likuiditas Indosat Ooredo bagus. Tercatat, jumlah uang tunai dan setara uang tunai berada pada posisi Rp4 triliun per 30 September 2020. Selain itu, ketersediaan fasilitas revolver yang dijanjikan sebesar Rp1,5 miliar, ditambah dengan proyeksi arus kas operasi senilai Rp6,1 triliun selama 12 bulan ke depan akan cukup untuk menutup utang jatuh tempo perseroan sebesar Rp3,4 triliun.

Lebih lanjut, Moody's memprediksi perseroan akan membiayai kembali utang jatuh tempo tersebut dengan obligasi rupiah dan pinjaman bank dengan tenor panjang. Hal ini mengingat Indosat memiliki akses yang kuat ke bank domestik dan pasar obligasi, sehingga risiko pembiayaan kembali dapat dikelola. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid