Pasokan aman, Bulog tak impor daging sapi hingga akhir 2019

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) tidak akan melakukan impor daging sapi hingga akhir 2019 karena pasokan masih aman.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan BUMN lain telah melakukan impor daging sapi seperti Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

"Untuk daging sapi masih sangat cukup. PPI dan PT Berdikari juga menyiapkan daging. Karena ini kami stop, stoknya sudah banyak," kata Buwas di Jakarta, Selasa (12/11).

Selain karena pertimbangan stok daging masih aman hingga akhir tahun, Budi juga melihat harga daging masih stabil. Sehingga, kebijakan impor komoditas pangan tersebut tak dilakukan.

Apabila impor dilakukan, Budi mengatakan, akan ada beberapa konsekuensi yang mesti ditanggung pemerintah. Pertama, akan ada kelebihan stok daging sapi yang akan memengaruhi kestabilan harga. Selain itu, impor daging sapi juga dinilai bisa merugikan produk daging lokal.

"Peternak ini kan produksi daging sapi supaya enggak jatuh, kestabilan terjaga," ujarnya.

Selain itu, lanjut Budi, untuk melakukan impor daging sapi dibutuhkan waktu yang sangat panjang. Sehingga, impor tersebut tak memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat.

“Waktu impor tidak memadai karena memerlukan waktu paling cepat, kalau dari Brazil, itu 37 hari sampai 45 hari. Jadi pasti jatuhnya tahun depan,” tutur Budi.

Meski demikian, peluang untuk mengimpor daging sapi masih terbuka bagi Bulog apabila diperintahkan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian. Impor tersebut pun akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti tingkat konsumsi daging dan produksi daging dalam negeri.

"Prediksi tahun depan bulan pertama kita enggak impor," tutur Buwas.

Berdasarkan buletin statistik perdagangan luar negeri impor Indonesia Agustus 2019 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sejak awal tahun hingga Agustus 2019, Indonesia telah mengimpor total daging sapi sebanyak 76.479 ton. Impor tersebut terbanyak berasal dari Australia dengan volume 37.601 ton.