close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
LinkAja merupakan dompet digital yang dimiliki Telkomsel, empat Bank BUMN, Pertamina, Jiwasraya dan Danareksa. / Linkaja
icon caption
LinkAja merupakan dompet digital yang dimiliki Telkomsel, empat Bank BUMN, Pertamina, Jiwasraya dan Danareksa. / Linkaja
Bisnis
Senin, 22 April 2019 19:27

Peluncuran ditunda, LinkAja gabung holding BUMN perbankan

LinkAja dipastikan bakal bergabung dalam holding jasa keuangan atau perbankan yang kini tengah digodok pemerintah.
swipe

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang merupakan induk layanan pembayaran daring atau payment gateway LinkAja dipastikan bakal bergabung dalam holding jasa keuangan atau perbankan yang kini tengah digodok pemerintah.

Adapun holding perbankan ini nantinya akan terdiri dari gabungan bank yakni Bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI serta non-bank yaitu PT Pemodalan Nasional Madani, Pegadaian, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (ATM Link).

"Finarya juga akan masuk (holding perbankan)," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (22/4)

Selain itu, Gatot memastikan bahwa pembentukan holding tersebut bakal rampung tahun ini. Mematangkan hal tersebut, pihaknya telah meminta dan menerima masukan dari dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sebagai upaya menyelesaikan pembentukan holding jasa keuangan itu.

"Tahun ini Insha Allah selesai. Saat ini masih proses revisi dari masukan pihak KSSK Kemenkeu, OJK, dan BI dan kami akan segera diskusi lagi dengan tim eselon 1 KKSK,” katanya.

Gatot menjelaskan revisi tersebut mencakup pertimbangan efisiensi dari pembentukan holding perbankan. Menurutnya, revisi ini dibutuhkan agar rencana pembentukan menjadi lebih realistis dan tercapai quick win masing-masing pihak.

"Ada beberapa hal yang lebih realistis yang jadi masukan dari KSSK. Karena, kalau cuma efisiensi saja kan tanpa membentuk holding bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) misalnya sudah efisien dengan punya ATM bersama," ucapnya.

Aspek teknologi juga menjadi sorotan KSSK. Sebab, kelak ketika holding rampung, akan ada pemetaan ulang tentang kebutuhan teknologi para anggota holding.

Tunda peluncuran LinkAja

Di sisi lain, Gatot menjelaskan alasan di balik penundaan peluncuran LinkAja terjadi. Sebelumnya, peluncuran LinkAja dijadwalkan terlaksana berbarengan dengan puncak HUT Kementerian BUMN ke 21 pada Minggu (21/4) kemarin.

Aplikasi sistem pembayaran garapan Himbara ini tertunda lantaran belum tersedianya dompet elektronik, sehingga pihak kementerian perlu menyempurnakan terlebih dahulu.

"Kalau mau migrasi dompet segala macam, tapi dompet elektronik belum ada. Kan belum ada jadi dompetnya BNI sama yang lainnya kita in-line-kan. Kita sempurnakan dulu," ucapnya.

LinkAja merupakan dompet digital yang dimiliki Telkomsel, empat Bank BUMN, Pertamina, Jiwasraya dan Danareksa. Sebelumnya, LinkAja dikenal dengan sebutan T-cash. Transformasi ini terjadi sejak 22 Februari 2019 lalu.

Meski mengalami perubahan nama, pengguna T-Cash tidak perlu melakukan registrasi ulang untuk beralih ke layanan LinkAja. Pengguna lama cukup mengunduh aplikasi LinkAja di Play Store atau iOS dan melakukan persetujuan melalui USSD T-Cash ke nomor *800#.
 

img
Soraya Novika
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan