Pemerintah dorong ekspor ikan dari kawasan timur
Untuk merealisasikan itu, KKP telah bertemu dengan Pelindo IV
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya mendorong ekpor ikan dari nelayan tradisional di kawasan Indonesia Timur khususnya di Papua Barat.
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, mengatakan, untuk merealisasikan itu, pihaknya telah bertemu dengan Pelindo IV. "Pelindo IV akan membawa coldstrorage terapung untuk memberi ikan dari nelayan tradisional, dan langsung ekspor dari timur Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/3)
Rencananya ekspor ikan dari hasil tangkapan nelayan tradisional tersebut akan mulai berjalan dalam waktu satu atau dua bulan ke depan.
Guna mendorong produksi hasil tangkapan nelayan tradisional di Papua Barat, KKP juga akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Berupa jaring sebagai pengganti alat tangkap ikan yang dilarang yang masih digunakan nelayan tradisional.
Badan Pusat Statistik mencatat, subsektor perikanan budidaya punya peluang besar dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. PDB sektor perikanan (atas dasar harga konstan) pada 2017 mencapai Rp227,3 triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,95% atau naik 15,33% dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,15%.
Kenaikan nilai PDB sektor perikanan tidak terlepas dari fenomena produk perikanan budidaya yakni produksi ikan kakap dan kerapu hasil budidaya yang meningkat cukup tinggi. Di sisi lain, kontribusi ekspor udang Indonesia yang tinggi terhadap total ekspor produk perikanan.
Di sisi lain, kinerja ekspor subsektor ini juga menunjukan neraca yang positif. BPS mencatat tahun lalu, nilai ekspor perikanan budidaya mencapai US$207,8 juta, naik 20,37% dibanding 2016 yang mencapai US$176,6 juta. Kinerja ekspor menjadi salah satu komponen yang diharapkan dongkrak nilai PDB Indonesia.