sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah tak perpanjang insentif PPnBM mobil 100%

Pemberlakuan diskon PPnBM 100% bagi mobil penumpang berkapasitas 1.500cc ini telah mengalami perpanjangan selama dua bulan.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 18 Agst 2021 13:30 WIB
Pemerintah tak perpanjang insentif PPnBM mobil 100%

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengungkapkan, diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100% untuk mobil di bawah 1.500 cc yang berakhir pada Agustus ini, tak diperpanjang.

Dia menjelaskan, diskon tersebut masih dapat dinikmati oleh konsumen untuk periode September hingga Desember 2021, namun dengan besaran yang telah diturunkan menjadi 25% saja.

"Untuk 1500 cc itu sampai Agustus 2021, dan sebenarnya masih ada insentif yang lain, yaitu untuk yang lanjutnya September-Desember itu 25%," katanya dalam video conference, Rabu (18/8).

Padahal, diskon ini cukup mampu mendorong aktivitas ekonomi pada kuartal II-2021 yang tergerak oleh penjualan mobil di Juni 2021 yang mencapai 72.720 unit atau meningkat 32,7% dari bulan sebelumnya.

Pasalnya, industri otomotif memiliki multiplier efek yang besar terhadap sektor-sektor lainnya. Karena, sebanyak 60% komponen mobil tersebut merupakan local purchase sehingga mendorong geliat industri nasional.

"Ini insentif yang relatif cukup efektif mendorong aktivitas ekonomi kita," ujarnya.

Pemberlakuan diskon PPnBM 100% bagi mobil penumpang berkapasitas 1.500cc ini sebelumnya telah mengalami perpanjangan selama dua bulan, mulai Juli 2021 hingga Agustus. 

Semula, diskon hanya diberikan pada periode Maret hingga Juni 2021.

Sponsored

Febrio mengatakan, insentif PPnBM untuk mobil penumpang ini diberikan guna mendorong konsumsi kelas menengah atas yang simpanannya di bank terus menumpuk. Data OJK, simpanan masyarakat di perbankan tumbuh 11,28% sejak pandemi Covid-19.

"Ini adalah logikanya untuk mendorong konsumsi karena kita tahu, pada 2020 bahkan 2021 tabungan masyarakat kelas menengah di perbankan tumbuhnya masih double digit," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid