sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Program dalam anggaran DAK nonfisik akan ditambah

Tambahan program tersebut, di antaranya berupa Dana Perlindungan Perempuan dan Anak, Dana Fasilitasi Penanaman Modal.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 09 Sep 2020 16:46 WIB
Program dalam anggaran DAK nonfisik akan ditambah

Pemerintah merancang tambahan program dalam anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik sebesar Rp131,2 triliun pada Rencana Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2021. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tambahan program tersebut, berupa Dana Perlindungan Perempuan dan Anak, Dana Fasilitasi Penanaman Modal serta Dana Pelayanan Ketahanan Pangan dan Pertanian.

"Ini karena dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) merasa programnya sangat dibutuhkan daerah," katanya dalam video conference, Rabu (9/9).

Sedangkan untuk Dana Fasilitas Penanaman Modal untuk mendukung peningkatan investasi di dalam negeri. Hal itu mengingat pentingnya peran investasi bagi pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

"Investasi menjadi kunci utama pemulihan ekonomi nasional dan pembangunan kita ke depan secara lebih berkelanjutan," ujarnya.

Adapun dana yang disiapkan oleh Kementerian Keuangan untuk mendukung program Dana Fasilitas Penanaman Modal ini adalah sebesar Rp203,8 miliar. 

Anggaran ini untuk mendukung kegiatan pemantauan dan pengawasan pada 10.382 proyek, serta pelaksanaan 4.106 bimbingan teknis, dan sosialisasi bagi 111.000 peserta.

Sementara itu, untuk dukungan program Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian dimaksudkan untuk mengantisipasi tantangan ke depan di bidang pangan, tentunya setelah melihat ketidakpastian global yang masih tinggi.

Sponsored

Anggaran untuk mendukung program ini sebesar Rp204,1 miliar di dalam RAPBN 2021. Penggunaan anggaran akan difokuskan untuk mendukung kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan bagi kelompok masyarakat yang melakukan program pekarangan pangan lestari.

"DAK nonfisik akan kami fokuskan untuk mendukung pemulihan ekonomi pada sektor yang menyerap tenaga kerja dan investasi secara signifikan. Juga untuk pelayanan di bidang kesehatan. Terutama dalam pencegahan dan penanganan krisis kesehatan seperti saat ini," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid