Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Adita Irawati, menegaskan pelibatan warga binaan adalah bagian dari dampak positif program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menyampaikan Presiden Prabowo Subianto mengamanatkan agar program ini memberikan manfaat luas, termasuk memberdayakan kelompok masyarakat yang kerap terpinggirkan.
“Lapas (lembaga pemasyarakatan) Sukamiskin sudah menerapkan pemberdayaan sesuai tujuan MBG. Semua proses telah mengikuti standar dari Badan Gizi Nasional. Bahkan koperasi lapas diberdayakan sebagai penyedia bahan baku,” ujar Adita saat meninjau langsung dapur MBG di Sukamiskin, dikutip Jumat (16/5).
Program ini menciptakan efek berganda—tak hanya mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga membuka jalan rehabilitasi sosial bagi warga binaan. Sebuah langkah nyata menuju pembangunan manusia yang lebih inklusif dan berdaya.
Pelibatan warga binaan dalam dapur MBG bukan sekadar program kerja. Mereka dilatih, diuji, dan disertifikasi agar punya bekal keterampilan saat kelak kembali ke masyarakat. Bagi mereka, ini adalah bentuk nyata kepercayaan negara kepada mereka—bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua.
Adita menyampaikan, pelaksanaan di Lapas Sukamiskin adalah gambaran nyata dari semangat inklusivitas Program MBG.
“Presiden Prabowo menegaskan program MBG harus memberikan dampak seluas-luasnya. Warga binaan dilatih dan disertifikasi, koperasi lapas diberdayakan sebagai vendor bahan baku. Semua sesuai standar Badan Gizi Nasional,” jelas Adita.
Di balik setiap kotak makanan yang sampai ke tangan anak-anak, tersimpan kisah perjuangan, peluh, dan niat tulus dari mereka yang tengah menebus kesalahan. Di balik jeruji, mereka memasak bukan hanya makanan—tapi juga masa depan yang lebih baik, untuk diri sendiri dan untuk negeri. Karena harapan bisa tumbuh di mana saja. Bahkan dari balik tembok lapas, saat tangan-tangan yang dulu diragukan, kini ikut memberi makan anak-anak bangsa.