sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PT DCI Indonesia catat saham perdana di BEI

Emiten berkode saham DCII ini tercatat melepas sejumlah 357 juta saham baru atau setara dengan 15% dari modal disetor dan ditempatkan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 06 Jan 2021 09:55 WIB
PT DCI Indonesia catat saham perdana di BEI

PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (6/1). Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pusat data atau data center.

Emiten berkode saham DCII ini tercatat melepas sejumlah 357 juta saham baru atau setara dengan 15% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Perseroan melepas sahamnya dengan harga penawaran Rp420 per saham. Dalam IPO ini, DCII menunjuk PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

CEO DCII Otto Toto Sugiri mengatakan, perseroan meraup dana segar sejumlah Rp150 miliar melalui IPO ini. Dana tersebut rencananya digunakan perseroan sebesar 80% untuk belanja modal, dan sisanya untuk modal kerja perseroan.

“Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO merupakan bagian dari strategi perseroan,” kata Toto.

Dia menjelaskan, kinerja perusahaan hingga Desember 2020 mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Toto pun optimistis dengan prospek bisnis data center yang digeluti perseroan, di tengah pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang tengah melesat.

Selain itu, kata dia, teknologi cloud yang tumbuh secara eksponensial, telah mendorong permintaan terhadap fasilitas data center hyperscale di Indonesia akhir-akhir ini.

"Pasar data center ini diperkirakan memiliki total kapasitas 72,5 MW sampai akhir 2020 dan menurut proyeksi Structure Research, akan terus bertumbuh dengan CAGR sebesar 22,3% selama lima tahun ke depan," ujar dia.

Hingga hari ini, lanjutnya, pihaknya terus merasakan permintaan pasar yang kuat dari pelanggan lokal maupun pelaku bisnis global yang ingin memasuki pasar Indonesia.

Sponsored

Di kuartal I-2021, perseroan akan mengoperasikan empat gedung data center dengan total kapasitas 37 MegaWatt (MW) untuk memenuhi permintaan pasar di Indonesia.

"Hal ini memberi kami landasan yang kuat untuk mengembangkan bisnis kami dalam mendukung kesiapan data center Indonesia menghadapi persaingan ekonomi digital Asia Tenggara yang berkembang pesat di masa mendatang," tuturnya.

Berita Lainnya

, : WIB

, : WIB
×
tekid