sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Resmi IPO, saham Surya Fajar Capital langsung auto reject

Beberapa saat setelah diperdagangkan, saham SFAN menguat 69,15% ke level Rp318 per saham.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 19 Jun 2019 11:01 WIB
Resmi IPO, saham Surya Fajar Capital langsung auto reject

Perusahaan konsultan keuangan PT Surya Fajar Capital Tbk. resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (19/6). Emiten berkode saham SFAN tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-16 tahun ini atau ke-633 di BEI.

Beberapa saat setelah diperdagangkan, saham SFAN menguat 69,15% ke level Rp318 per saham dari harga awal Rp188 per saham. Saham SFAN diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 2 kali dengan volume 3.200 saham dan dengan nilai transaksi Rp1,02 juta. Saham SFAN langsung terkena auto rejection atas.

Auto rejection adalah batas maksimum dan minimum untuk kenaikan dan penurunan harga suatu saham dalam satu hari di BEI. Ketentuannya, 35% bagi saham dengan rentang harga Rp 50-Rp200, 25% bagi saham dengan rentang Rp 200-Rp5.000, dan 20% bagi saham dengan rentang harga di atas Rp5.000. Namun, pada saat listing perdana, auto rejection berlaku dua kali lipatnya.

Emiten sektor perdagangan, pelayanan, dan investasi ini melepas 212 juta lembar saham ke publik atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan harga penawaran Rp188 per saham, perseroan menggenggam total dana penawaran saham perdana (IPO) sebesar Rp39,95 miliar.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma bagi investor yang melakukan pemesanan saham pada pasar perdana. Jumlah Waran yang diberikan seluruhnya berjumlah 297,5 juta. Setiap lima pemegang saham nantinya mendapatkan tujuh Waran yang dapat ditukarkan menjadi saham pada harga pelaksanaan Rp235 per saham, dengan nilai keseluruhan Rp69,91 miliar. Dengan demikian, total dana IPO dan pelaksanaan Waran mencapai sekitar Rp109,85 miliar.

Presiden Direktur SFAN, Hary Herdiyanto mengatakan akan menggunakan 58% dana segar yang diperoleh SFAN untuk memperkuat permodalan pada Entitas Anak, yakni PT Surya Fajar Sekuritas (SFS) dan PT Bursa Akselerasi Indonesia (indofund.id). Lalu sisanya sebesar 42% akan digunakan untuk kegiatan investasi dan modal kerja perseroan. Dana hasil pelaksanaan Waran nantinya akan dipergunakan seluruhnya untuk kegiatan investasi, khususnya pada marketable securities.

“Kami berharap dana IPO ini akan mempercepat pengembangan usaha perseroan secara eksponensial, di mana sebagian dana tersebut nantinya akan digunakan oleh entitas anak untuk meningkatkan, memperbaiki, dan memperkuat sistem informasi dan teknologi yang ada, guna meningkatkan daya saing grup perseroan di era digital saat ini,” ujar Hary.

Tahun ini, anak usaha SFAN yang merupakan perusahaan sekuritas, yakni SFS telah mengantongi izin perdagangan marjin dan akan melakukan pengembangan usaha lebih lanjut dengan merambah bisnis penjaminan emisi. SFS tengah proses permohonan izin Penjaminan Emisi Efek di OJK dan tahun ini diperkirakan bisa memulai kegiatan penjaminan tersebut. Penambahan bisnis baru tersebut diyakini mampu mendongkrak pendapatan perseroan pada tahun-tahun mendatang.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid