sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

RI-Taiwan kerja sama pusat pengembangan digital

Fasilitas ini dibangun untuk mendorong penerapan industri 4.0 di tanah air.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Jumat, 24 Mei 2019 11:18 WIB
RI-Taiwan kerja sama pusat pengembangan digital

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan lembaga penelitian dan pengembangan teknologi di Taiwan bernama Industrial Technology Research Institute (ITRI). Fasilitas ini dibangun untuk mendorong penerapan industri 4.0 di tanah air.

Kementerian Perindustrian menyatakan pusat pengembangan teknologi ini serupa dengan Digital Capability Center (DCC) yang sudah dibangun bersama perusahaan konsultan McKinsey. 

“Modelnya mungkin akan mirip dengan DCC yang sudah ada di Singapura. Kerja sama lebih lanjut antara ITRI dengan Kemenperin, terus kami follow-up,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada Alinea.id di Jakarta,  Jumat (24/5).

Menurut Airlangga, pembangunan DCC diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri yang belum menerapkan digitalisasi terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM). Untuk menyiapkan era industri 4.0, Kemenperin telah menunjuk proyek percontohan atau lighthouse industry bagi lima sektor unggulan yang ditetapkan di dalam Making Indonesia 4.0.

“Lima sektor besar prioritas pengembangan industri 4.0 pendekatannya menggunakan sector based. Pada sektor tersebut, akan diimplementasikan smart factory dengan implementasi internet of things (IoT), big data, digital printing dan tools lainnya yang merupakan bagian industri 4.0,” terangnya. 

Beberapa perusahaan yang sudah menjadi percontohan dalam implementasi industri 4.0, yaitu PT Indolakto untuk sektor industri makanan dan minuman, PT Pupuk Kaltim untuk sektor industri kimia, PT Pan Brothers Tbk. untuk sektor industri tekstil dan pakaian, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk sektor industri otomotif, serta PT Hartono Istana Teknologi untuk sektor industri elektronika.

Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan penerima penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), atau indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia,” kata dia.

Kemenperin meyakini, penerapan ekonomi digital akan mampu menciptakan peluang baru. Berdasarkan hasil penelitian McKinsey dan PricewaterhouseCoopers (PwC), ekonomi digital mampu meningkatkan nilai tambah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar US$150 miliar pada tahun 2025.

Sponsored

Bahkan, pada 2025, Indonesia juga bakal membutuhkan sebanyak 17 juta tenaga kerja baru yang melek teknologi. Maka itu, mereka memerlukan skill baru, termasuk talenta yang berbeda dengan yang dimiliki sekarang. Di sektor manufaktur, diperkirakan akan bertambah 4,5 juta orang tenaga kerja, sedangkan 12,5 juta pekerja lainnya untuk sektor jasa pendukung industri. 

“Program reskilling, retraining, vokasi dan politeknik menjadi prioritas pemerintah,” kata dia. 

Bidik investasi

Selain berkolaborasi dengan lembaga teknologi Taiwan, Kemenperin juga membidik muculnya investasi-investasi baru bidang industri dari negara berjuluk Naga Kecil Asia tersebut. Menurut Menperin, pemerintah Indonesia sedang konsen memberikan tax holiday dan fasilitas lain yang dibutuhkan oleh para investor. Terutama sektor-setor yang dapat membuka lapangan kerja banyak, menjadi substitusi impor, serta meningkatkan ekspor. 

Sejak tahun lalu, Taiwan tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia khususnya di sektor manufaktur guna memperkuat perekonomian kedua negara. Sektor yang potensial untuk dikolaborasikan, antara lain industri perkapalan, pengolahan logam, ICT & Smart City dan teknologi bahan pangan.

Sementara itu, pada tahun 2017, total perdagangan kedua negara mencapai US$7,4 miliar. Taiwan berada di peringkat ke-11 sebagai mitra impor maupun ekspor perdagangan global Indonesia. Sementara itu, jumlah investasi langsung Indonesia di Taiwan sebesar US$32,2 miliar. Di sisi lain, penanaman modal langsung Taiwan di Indonesia sekitar US$397 juta, menjadikan Taiwan sebagai investor urutan ke-14 terbesar Indonesia.
 

Berita Lainnya
×
tekid