sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rusun Pasar Rumput: Antara Ahok, Jokowi dan Waskita

Digenjotnya proyek infrastruktur pada era Pemerintahan Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan terkait kecelakaan yang terjadi.

Sukirno
Sukirno Senin, 19 Mar 2018 13:04 WIB
Rusun Pasar Rumput: Antara Ahok, Jokowi dan Waskita

Kejadian tewasnya seorang warga bernama Tarminah, 53 tahun, akibat tertimpa besi panjang dari proyek pembangunan rumah susun sederhana sewa Pasar Rumput, Minggu (18/3/2018), sekitar pukul 09.00 WIB, menambah daftar panjang kasus kecelakan akibat proyek infrastruktur. 

Proyek pembangunan Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, ini dibangun sejak era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Rusunawa itu ditargetkan rampung pada Desember tahun ini untuk warga relokasi sekitar Pasar Rumput yang menjadi korban penggusuran normalisasi Sungai Ciliwung.
 
Korban Tarminah yang tengah berbelanja itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Tak lama berselang, korban dinyatakan meninggal dunia. 

Seperti diketahui proyek ini dikerjakan oleh badan usaha milik negara (BUMN) PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kejadian tersebut kembali menjadi sorotan lantaran belum sebulan terjadi kecelakaan pada proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang dikerjakan oleh Waskita Karya.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti menyampaikan permintaan maaf dan duka yang mendalam kepada keluarga korban atas kejadian jatuhnya besi hollow 4x4 cm pada Minggu (18/3/2018) pada proyek Rumah Susun Pasar Rumput.

"Saat ini Waskita juga membantu proses pemakaman korban atas nama Tarminah di Menteng Pulo Jakarta, setelah sebelumnya ditangani di RSCM," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id pada Minggu (18/3/2018).

Menurut dia, Waskita juga terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait melakukan investigasi atas penyebab jatuhnya besi hollow ukuran 4x4 cm.

Atas kejadian tersebut, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menghentikan sementara seluruh kegiatan pembangunan atas proyek Rumah Susun Pasar Rumput. Hal ini dilakukan manajemen untuk dapat melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh serta mengetahui perbaikan yang perlu dilakukan. 

“Kami memutuskan untuk melakukan pemberhentian sementara  agar segera bisa melakukan evaluasi dan pembenahan,” imbuh Kepala Divisi I Waskita, IGN Joko Herwanto.

Sponsored

Atas kejadian ini, saham emiten berkode WSKT tersebut sempat merosot tajam 1,97% pada pembukaan perdagangan. Namun, hingga penutupan sesi I, saham WSKT kembali ke posisi Rp2.540 per lembar seperti pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah melakukan penghentian sementara semua proyek pembangunan konstruksi tol layang pada Februari lalu. 

Hal itu dilakukan menyusul terjadinya beberapa musibah kecelakaan pada proyek pembangunan infrastruktur, khususnya dalam tahap konstruksi, terakhir runtuhnya pierhead di proyek pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Selasa (20/2/2018) yang digarap Waskita.

Meski memiliki daftar hitam kecelakaan proyek, perusahaan pelat merah itu ternyata membukukan kinerja keuangan yang gemilang. Proyek infrastruktur yang dikebut oleh Presiden Joko Widodo, membuat laba Waskita Karya meroket hingga delapan kali lipat sebesar 738% sejak 2014. 

Waskita Karya meraup laba Rp 4,2 triliun pada periode 2017, melonjak 131,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 1,81 triliun.

Semenjak pemerintahan Jokowi yang dilantik pada 2014, emiten berkode saham WSKT tersebut telah mencatatkan lonjakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar 738%. Saat itu, Waskita memperoleh laba bersih Rp 501 miliar.

Berita Lainnya
×
tekid