Luhut sebut kecelakaan KCJB akibat human error
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang melakukan evaluasi terkait peristiwa tersebut.

Pemerintah memastikan, kecelakaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Kampung Cempaka, Desa Campaamekar, Kabupaten Bandung Barat akibat human error.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, saat ini pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang melakukan evaluasi terkait peristiwa tersebut.
"Akibat human error. Jadi mereka itu mau mengambil dan mengantar barang sudah sore hari, saya pikir dari laporan sementara ada kecepatan penurunan mungkin dalam hal ini remnya," kata Luhut di Jakarta, Selasa (20/12).
Menurut Luhut, KCIC sedang melakukan evaluasi terkait peristiwa kecelakaan tersebut. Dia pun memastikan, peristiwa itu tidak menghambat proses pembangunan dari KCJB. Meski memang kecelakaan tersebut memakan korban jiwa.
"Sekarang lagi teknis dikerjakan. Tetap (tepat waktu)," ucap Luhut.
Sebelumnya, Ketua komisi V DPR Lasaruz meminta KCIC tidak melakukan investigasi sendiri terkait kecelakaan kereta uji coba proyek KCJB. Dia meminta KCIC melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam menyelidiki kecelakaan tersebut.
"Kami minta KCIC jangan investigasi sendiri, tolong libatkan juga dari KNKT. Supaya ketahuan masalah utamanya," ujar Lasarus kepada wartawan, Senin (19/12).
Menurut Lasarus, komisinya juga meminta KCIC mendalami secara detil penyebab utama kecelakaan.
"Itu kan kereta masih uji coba sebetulnya, dan saya dengar ada korban jiwa juga, detailnya berapa dari karyawan, dan seterusnya. Itu kami minta didalami sampai ditemukan penyebab dari kecelakaan itu," ucap politikus PDIP ini.
Terkait siapa yang bertanggung jawab dalam kecelakaan tersebu, Lasarus mengatakan hal itu bisa dipastikan setelah adanya investigasi menyeluruh.
"Kalau tanggung jawabnya dilihat dulu, penyebabnya apa? Apakah human error atau apa? Kita belum tahu. Intinya kami akan panggil (KCIC), saya tidak ingin yang membuat statemen yang tidak didasari dengan data dan fakta," tandasnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIB
Potret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB