sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Saham perdana PANI dan DIGI kena auto reject

Dua perusahaan tersebut yaitu, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) dan PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI).

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 18 Sep 2018 11:02 WIB
Saham perdana PANI dan DIGI kena auto reject

Dua perusahaan sekaligus resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Dua perusahaan tersebut yaitu, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. dan PT Arkadia Digital Media Tbk.

Kedatangan dua emiten tersebut, maka jumlah perusahaan yang melantai di pasar modal sepanjang 2018 menjadi 36 emiten. Sekaligus menambah jumlah perusahaan tercatat menjadi 600 perusahaan.

PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. berkode emiten PANI ini, melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau 35,59% dari modal disetor dan ditempatkan.

Harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) ditetapkan pada Rp108 per saham. Dengan demikian, perusahaan meraih dana Rp16,2 miliar dari IPO.

"Dana IPO ini akan digunakan untuk working capital," ungkap Ditektur Utama PANI Prili BP Soetantyo di Gedung BEI, Kamis (18/9).

Perusahaan industri kemasan kaleng ini telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas serta tiga perusahaan penjamin emisi yaitu, PT Panca Glibal Sekuritas, PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia dan PT Binartha Sekuritas.

Pada pembukaan perdagangan, saham PANI ini naik 75 poin atau 69,44% ke level Rp184 dari harga pembukaan Rp108. Dengan demikian, saham PANI otomatis terkena auto reject.

Adapun PT Arkadia Digital Media Tbk. yang bergerak di yang bergerak di bidang digital media, melepas 150 juta lembar saham atau sebesar 46,15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200, maka perseroan mampu meraih dana Rp30 miliar dari IPO. 

Sponsored

Direktur Utama PT Arkadia Digital Media Tbk. William Martaputra optimistis nilai perusahaan berpeluang meningkat signifikan di masa depan. Dia menegaskan IPO ini merupakan langkah besar dan strategis bagi pengembangan bisnis perusahaan. 

"Kreativitas tanpa batas dan banyaknya agenda pengembangan yang akan dilakukan perseroan, membuat kami yakin masa depan bisnis media digital ini sangat menjanjikan," ujar William.

Pada perdagangan perdananya, saham yang tercatat dengan kode DIGI ini mencatatkan kenaikan 140 poin atau 70% ke level Rp340 per saham. Sama halnya dengan PANI, saham DIGI mengalami auto reject.

Adapun dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan perangkat keras, pengembangan platform dan perangkat lunak serta modal kerja.

PT Danatama Makmur Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi dari aksi korporasi perusahaan.

Sebagai informasi saat ini, DIGI mempunyai tiga anak perusahaan yaitu PT Arkadia Media Nusantara (AMN), PT Mata Media Nusantara (MMN) dan PT Integra Archipelagi Media (IAM).

Berita Lainnya
×
tekid