sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani: Bursa Indonesia punya modal bagus di 2023

Berbeda dengan bursa saham beberapa negara maju lainnya, Indonesia dinilai mampu menutup perdagangan 2022 dengan resilien.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Senin, 02 Jan 2023 10:21 WIB
Sri Mulyani: Bursa Indonesia punya modal bagus di 2023

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (Srimul) mengatakan, bursa saham Indonesia memiliki modal yang baik untuk memasuki perdagangan saham di 2023. Berbeda dengan bursa saham beberapa negara maju lainnya, Indonesia dinilai mampu menutup perdagangan 2022 dengan resilien meski menghadapi banyak tantangan. Sedangkan bursa saham di beberapa negara maju justru mengalami penurunan.

“Negara maju mengakui 2022 menjadi tahun yang sangat brutal. Lebih dari 30 triliun kapitalisasi US dolar hilang pada 2022. Sehingga investor di global bukan global create value, tetapi justru losing value,” kata Srimul dalam sambutannya di acara peresmian pembukaan perdagangan BEI 2023, Senin (2/1).

Memasuki 2023, ia bilang target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai prioritas yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas, akan ditopang dengan pelaksanaan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Pelaksanaan Undang-Undang P2SK akan menjadi tugas bagi Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), OJK, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

“KSSK akan menjalankan tugas secara konsisten dalam membangun sektor keuangan yang kuat, stabil, kredibel, akuntabel, dan tentu dipercaya,” tutur Srimul.

Namun, Srimul mengakui 2023 menjadi tahun ujian dalam mengendalikan inflasi global, mencegah resesi, dan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Maka dalam P2SK akan dilakukan perluasan akses keuangan, sumber pembiayaan jangka panjang untuk pembangunan terutama infrastruktur perlu ditingkatkan, daya saing bursa perlu ditingkatkan, dan sektor keuangan serta peningkatan instrumen serta regulasi dalam memitigasi risiko, dan meningkatkan perlindungan konsumen juga terus dilakukan.

“Penerapan prinsip aktivitas sama risiko dan regulasi yang setara juga jadi sangat penting,” ujar Srimul.

Upaya-upaya tersebut kata Srimul penting agar meningkatkan kepercayaan investor,terutama investor muda dan pemula. Menurutnya, Indonesia memiliki capital market yang sangat besar dari dalam negeri, sehingga peningkatan kepercayaan investor sangat dibutuhkan.  

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar juga menyampaikan, di 2022 jumlah investor pasar modal naik menjadi 10,3 juta, atau setara 10 kali lipat atau 1000% sejak tahun 2017. Jumlah tersebut menjadi pencapaian yang baik, terlebih menurutnya, 55% adalah investor domestik. Dari 55% investor domestik, 58,7% merupakan generasi milenial dan gen Z.

Sponsored

Meski pencapaian tersebut dinilai baik, Mahendra menyebutkan OJK akan tetap terus mendorong agar investor domestik terus naik.

“Investor 10,3 juta itu baru 4% dari populasi nasional. Dan walaupun 50% kapitalisasi pasar kita terhadap PDB nasional, namun hal ini masih juga tertinggal dari di atas 100% negara-negara Asean yang lain,” kata Mahendra. 

Berita Lainnya
×
tekid