sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

SWF Singapura masuk ke right issue Bank Jago

SWF Singapura atau GIC akan menyerap pengalihan dari MEI dan DKAB dengan jumlah 1,19 miliar saham.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 26 Feb 2021 12:11 WIB
SWF Singapura masuk ke right issue Bank Jago

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) bakal mendapatkan calon investor baru lewat Penawaran Umum Terbatas II, dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Bank digital berkode saham ARTO ini mengincar dana sebesar Rp7,05 triliun dari aksi korporasi ini. 

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Kepatuhan sekaligus Corporate Secretary Bank Jago, Tjit Siat Fun menjelaskan, setiap pemegang 579 saham lama Bank Jago akan mendapat 160 HMETD. Lalu, setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp2.350 per saham.

Siat Fun melanjutkan, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebagai pemegang saham pengendali sebanyak 37,65% saham ARTO, memiliki hak memperoleh 1,12 miliar saham baru dalam HMETD. MEI telah menyatakan memiliki dana yang cukup dan akan melaksanakan 42,6 juta HMETD yang dimilikinya, dengan jumlah Rp100,11 miliar.

"MEI akan mengalihkan sisa porsi tersebut kepada GIC Private Limited (GIC)," tulis Siat Fun, Jumat (26/2).

Kemudian, PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) atau yang dikenal dengan brand Gojek atau Gopay, sebagai pemilik 22,16% saham ARTO, memiliki hak memperoleh 664,8 juta saham baru. DKAB akan melaksanakan 560 juta HMETD, dengan jumlah sebesar Rp1,3 triliun. 

Sementara Wealth Track Technology Limited (WTT) yang memiliki 13,35% saham Bank Jago, akan mengeksekusi 170 juta HMETD dengan nilai Rp339,5 miliar. WTT memiliki hak memperoleh 400,5 juta saham baru.

"Pihak yang akan menerima pengalihan dari MEI dan DKAB adalah GIC Private Limited," kata dia.

Untuk diketahui, GIC Private Limited merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) yang didirikan pemerintah Singapura pada 1981. GIC saat ini diperkirakan memiliki aset sejumlah US$453 miliar.

Sponsored

Dalam aksi korporasi ini, MEI dan DKAB telah menandatangani perjanjian konfirmasi dengan GIC pada Kamis (18/2), untuk mengalihkan sisa porsi right issue yang dimiliki masing-masing pemegang saham. Jumlahnya, adalah sebesar 1,19 miliar HMETD, terdiri dari 1,08 miliar HMETD dari MEI dan 104,8 juta HMETD dari DKAB.

"GIC akan melaksanakan HMETD yang diterima dari MEI dan DKAB. GIC juga menyatakan memiliki dana yang cukup sampai US$225 juta atau Rp3,15 triliun," ujar dia. 

Adapun dana HMETD ini sebesar 97% akan digunakan perseroan untuk ekspansi usaha, 2% untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi, dan sisanya 1% untuk pengembangan sumber daya manusia. 

Berita Lainnya
×
tekid