sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Turun, target pertumbuhan kredit BTN 2020 hanya 6%-8%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dalam rencana bisnis bank (RBB) menargetkan pertumbuhan kredit pada 2020 antara 6%-8% yoy.

Sukirno
Sukirno Senin, 25 Nov 2019 21:16 WIB
Turun, target pertumbuhan kredit BTN 2020 hanya 6%-8%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dalam rencana bisnis bank (RBB) menargetkan pertumbuhan kredit pada 2020 antara 6%-8% secara tahunan.

Direktur Finansial, Treasuri, dan Strategi BTN Nixon L. Napitupulu usai rapat di Komisi XI DPR mengakui target kredit tersebut menurun dibandingkan dengan 2019.

Penurunan itu karena perseroan fokus untuk konsolidasi internal dan memperbaiki kualitas kredit dengan menurunkan rasio kredit bermasalah (non lerforming loan/NPL).

Perseroan juga tidak ingin ambisius mendorong pertumbuhan kredit hingga kondisi likuiditas benar-benar memadai. Manajemen bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu akan menunggu hingga rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) membaik.

"RBB kami turun, kredit pertumbuhannya cuma 6%-8%, kami akan lebih ke konsolidasi, perbaikan kualitas, plus likuiditas dibenarkan sampai LDR membaik," ujar dia di DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/11).

Target pertumbuhan kredit itu lebih rendah dari revisi terakhir RBB BTN pada tahun ini yang mencantumkan pertumbuhan kredit bisa mencapai 10%. Awalnya, bank pelat merah ini bahkan pada tahun ini mematok pertumbuhan kredit sebesar 15%-16%.

Revisi target pertumbuhan kredit karena perseroan ingin mengutamakan prinsip kehati-hatian, perbaikan kualitas kredit, dan penyesuaian dengan likuiditas dalam penyaluran kreditnya.

Selain pertumbuhan kredit, BTN juga mematok pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada 2020 hanya sebesar 6%-8%. Kemudian, bank spesialis kredit perumahan itu juga menargetkan rasio NPL turun ke bawah 3%.

Sponsored

Di sisi lain, pada tahun ini BTN mengklaim sudah menurunkan suku bunga hingga total 25 basis poin (bps) untuk efisiensi perbankan.

"Transmisi suku bunga kredit dari BI ke perbankan lama. Jawabannya karena suku bunga depositonya saja 3-6 bulan. Kedua likuiditasnya ketat, apa yang mau diturunkan kalau likuiditasnya tidak ada," katanya.

Sepanjang Januari hingga September 2019, realisasi investasi properti penanaman modal dalam negeri (PMDN) melonjak 55,14% yakni dari Rp16,61 triliun menjadi Rp25,77 triliun./ Antara Foto

Kredit rumah

Sementara itu, BTN berhasil meraup potensi kredit baru hingga senilai Rp4,54 triliun dalam penyelenggaraan Indonesia Property Expo yang digelar pada 16 hingga 24 November 2019.

"Kami terkejut, di tengah perlambatan ekonomi dan berdampak pada daya beli masyarakat, kami tetap dapat melampaui dari target awal, ini bukti bahwa masyarakat masih melihat rumah sebagai bentuk investasi selain untuk ditinggali," kata Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria pada saat menutup IPEX 2019 di Jakarta akhir pekan lalu.

Dalam pameran yang menawarkan antara lain bunga kredit pemilikan rumah (KPR) promosi hasil kolaborasi dengan para pengembang, Bank BTN berhasil meraih jumlah izin prinsip KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) menembus target sebesar Rp4,54 triliun dengan jumlah unit yang terjual hingga mencapai 5.693 unit hunian. Angka ini di atas target awal yang dipatok sebesar Rp3 triliun.

Ia memaparkan, tren penurunan suku bunga KPR dan tuntasnya sejumlah proyek infrastruktur sarana transportasi mendorong animo masyarakat untuk melirik hunian idaman di ajang Indonesia Properti Expo 2019.

Selain itu, proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) maupun Mass Rapid Transit (MRT) yang makin mempercepat jarak tempuh dari daerah penyangga Jakarta, seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi membuat penjualan properti di wilayah tersebut makin diminati.

Dengan suku bunga KPR promosi dan pembebasan sejumlah biaya seperti bebas biaya administrasi, maupun diskon khusus untuk asuransi dan adanya kerja sama dengan mitra pengembang, Bank BTN berhasil menjaring minat pembeli rumah dari segmen KPR/KPA Non Subsidi, Subsidi, maupun Syariah.

Izin prinsip KPR/KPA yang sudah disetujui tersebut mayoritas mengalir ke segmen KPR/KPA Nonsubsidi mencapai Rp3,79 triliun atau setara dengan 4.766 unit hunian. Sementara Izin Prinsip KPR/KPA Subsidi sebanyak Rp149 miliar atau sebanyak 408 unit hunian.

Sedangkan Unit Usaha Syariah BTN berhasil meluluskan izin prinsip KPR/KPA Syariah baik subsidi maupun nonsubsidi untuk 519 unit hunian, atau senilai kurang lebih Rp603 miliar.

Budi menilai, perkembangan properti akan semakin pesat ke depannya, karena tahun 2020 aturan pelonggaran Loan To Value (LTV) yang diterapkan Bank Indonesia (BI) akan efektif sehingga masyarakat makin mudah mengakses pembiayaan KPR.

Selain itu, ujar dia, tahun 2020 sejumlah proyek LRT akan segera tuntas, sehingga masyarakat dapat memantau langsung proyek perumahan yang dekat dengan lokasi stasiun LRT maupun MRT tersebut.

Dalam ajang ini, Bank BTN menggandeng 106 pengembang. Rinciannya, sebanyak 71 di antaranya merupakan pengembang KPR Non-Subsidi dan 35 sisanya merupakan pengembang KPR Subsidi. Secara total, Bank BTN menghadirkan sekitar 650 proyek perumahan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid