close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo Unilever terlihat di kantor pusat di Rotterdam, Belanda 21 Agustus 2018. Foto REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Foto.
icon caption
Logo Unilever terlihat di kantor pusat di Rotterdam, Belanda 21 Agustus 2018. Foto REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Foto.
Bisnis
Kamis, 30 Juli 2020 20:03

Unilever catat penjualan bersih Rp21,77 triliun pada semester I-2020

Pertumbuhan didorong oleh penjualan domestik yang naik tipis sebesar 1,6%.
swipe

PT Unilever Indonesia Tbk. (Perseroan) mencatat penjualan bersih sebesar Rp21,77 triliun pada semester I-2020 atau tumbuh 1,5% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh penjualan domestik yang naik tipis sebesar 1,6%.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Hemant Bakshi mengatakan perusahaan mencatatkan peningkatan penjualan domestik ritel yang positif di tengah situasi pandemi Covid-19, di luar penjualan Unilever Foods Solution (UFS), pada angka 2,4% di paruh pertama 2020. 

"Pertumbuhan ini didorong oleh kategori produk yang sangat dibutuhkan dalam pandemi seperti produk kebersihan kesehatan dan juga produk makanan minuman," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (30/7).

Untuk unit Unilever Foods Solution (UFS), unit Business to Business (B2B) perseroan, yang konsumen utamanya adalah hotel, restoran, cafe, dan catering (Horeca), dia mengakui, paruh pertama 2020 ini sangat penuh tantangan dengan tutupnya berbagai kegiatan industri hospitality dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Di sisi lain, perusahaan juga berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp3,62 triliun di semester I-2020. Hasil ini dicapai dengan adanya langkah-langkah optimalisasi dalam beberapa aspek. Seperti, mendengarkan dan menjawab kebutuhan konsumen melalui inovasi yang dieksekusi dengan baik untuk mendorong penjualan dan juga pengetatan biaya operasional. 

Kendati demikian, perusahaan juga menghadapi tantangan dengan adanya tambahan berbagai biaya operasional untuk mempertahankan rantai pasokan, biaya kesehatan dan keamanan seperti suplemen, masker, PCR test di masa pandemi. 

Biaya tambahan tersebut diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan serta memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk bagi konsumen.

“Di tengah situasi yang penuh tantangan seperti saat ini, fokus kami adalah memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan, menjawab kebutuhan konsumen dan pelanggan, serta terus mengirimkan dukungan bagi komunitas atau masyarakat Indonesia," ucapnya.

Hemant menyebutkan, selama paruh pertama 2020, perseroan telah meluncurkan beberapa inovasi yang sangat relevan untuk menjawab kebutuhan konsumen di tengah pandemi, di antaranya produk hand sanitizer, disinfektan, dan produk kebersihan lainnya.

“Ini adalah masa yang tidak mudah untuk dilalui bagi kita semua, tapi perseroan optimistis bahwa jika semua pihak menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh, bersama kita akan melewati masa sulit ini dan perekonomian Indonesia akan kembali bangkit,” jelasnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan