Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, menekankan pentingnya peran lembaga audit dalam memastikan program-program sentral pemerintah untuk pemulihan krisis dan dampak pandemi Covid-19 dapat terlaksana di lajur yang tepat. Hal itu disampaikan Ma'ruf saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) 2022 di Sofitel Bali Nusa Dua Hotel, Bali, Senin (29/8).
Menurut Ma'ruf, KTT SAI20 memiliki peran penting sebagai pemandu bagi pemerintah untuk menjaga disiplin dalam pengelolaan anggaran keuangan negara, termasuk dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 dan tantangan krisis global saat ini.
“Dukungan dan panduan yang dapat diberikan oleh SAI adalah melalui pemberian perspektif audit yang konstruktif dan bertujuan untuk terwujudnya pemulihan kondisi ekonomi secara berkelanjutan,” kata Ma'ruf dalam keterangannya, Senin (29/8).
Secara khusus, ada tiga hal yang ditekankan Ma'ruf dalam meningkatkan peran lembaga audit melalui KTT SAI 20. Pertama, yakni terkait perspektif audit yang independen.
"SAI20 agar menyampaikan perspektif audit yang independen dalam rangka membantu pemerintah merumuskan kebijakan pemulihan ekonomi secara berkelanjutan, pencapaian target SDGs, dan kesiapan menghadapi krisis di masa depan,” ujarnya.
Menurut Ma'ruf, melalui perspektif audit yang independen dan konstruktif, diharapkan seluruh program pemerintah dapat berjalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
Kemudian poin kedua, SAI merumuskan peran dalam mendukung masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mengatasi berbagai tantangan global.
"Khususnya terkait isu utama Presidensi G20 Indonesia, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan pembangunan ekonomi hijau, termasuk transisi energi yang adil dan terjangkau,” terang Ma'ruf.
Ma'ruf menilai, tantangan yang dihadapi suatu bangsa akan dapat diselesaikan dengan baik apabila seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan dan bahu-membahu dalam mengatasinya.
Adapun di poin ketiga, Ma'ruf menekankan pentingnya jejaring antara sesama pemangku kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebab, imbuhnya, perbedaan karakteristik yang dimiliki suatu negara dan tindakan tertentu yang pernah diambil oleh pemangku kepentingan sebelumnya dapat menjadi pembelajaran berharga bagi para pengambil keputusan saat ini.
“Pengalaman krisis di masa lampau telah mencatat peran krusial para auditor bagi pemimpin negara, dalam mengambil keputusan di masa-masa sulit akibat krisis. Jadikan KTT SAI20 sebagai jembatan penghubung pemikiran para auditor mancanegara yang tentunya memiliki mandat dan pengalaman berbeda dalam merespons krisis sehingga dapat memberikan kekayaan perspektif dan gagasan,” jelas Ma'ruf.
Di akhir sambutannya, Ma'ruf berpesan agar hasil dari KTT SAI20 dapat mencakup ketiga arahan tersebut, selain kerja sama peningkatan kapasitas SAI. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dialog pada pertemuan para pemimpin negara-negara G20 di Bali pada November 2022.