sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Virus Jembrana serang Sulsel, Pemkab Gowa perketat lalu lintas ternak

Upaya tersebut dilakukan setelah virus tersebut menyerang berbagai daerah di Sulsel, di antaranya Kabupaten Barru, Maros dan Pangkep.

Muhammad Wahid Aziz
Muhammad Wahid Aziz Jumat, 09 Des 2022 10:16 WIB
Virus Jembrana serang Sulsel, Pemkab Gowa perketat lalu lintas ternak

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memperketat lalu lintas ternak yang akan masuk di wilayahnya untuk mengantisipasi penularan virus Jembrana. Upaya tersebut dilakukan setelah virus tersebut menyerang berbagai daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), di antaranya Kabupaten Barru, Maros dan Pangkep.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Gowa, Suhriati mengatakan, meski belum ada kasus yang ditemukan, langkah tersebut sebagai upaya preventif agar peternak dan masyarakat tenang.

"Meski saat ini di Kabupaten Gowa belum ditemukan kasus sapi terpapar virus Jembrana, tetapi kita tetap mulai melakukan langkah antisipasi sejak dini," kata Suhriati dalam keterangannya, Kamis (8/12).

Selain memperketat lalu lintas sapi, Suhriati menjelaskan pihaknya juga secara berkala menyosialisasikan kepada kelompok peternak terkait ciri-ciri dan bahaya virus Jembrana.

Saat ini, lanjut Suhriati, pihaknya melakukan berbagai model pencegahan virus, mulai dari penyemprotan disinfektan, melakukan vaksinasi hingga memberikan pengobatan dan vitamin pada hewan ternak.

"Kita menjaga ternak supaya tetap sehat karena yang diserang ini adalah sistem kekebalan tubuh pada sapi, makanya kita harus menjaga kesehatan ternak dan kandangnya harus dibersihkan. Jika ada gejala klinis yang ada pada hewan ternak harus menyampaikan kepada petugas peternakan atau ke dinas peternakan, dan perkebunan," ujarnya.

Suhriati menjelaskan, virus Jembrana rawan menyerang sapi Bali. Virus tersebut pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada 1964. Virus akan membuat sapi mengalami demam dengan suhu hingga 42 derajat celsius, membuat lesu, nafsu makan berkurang, dan air liur berlebihan.

"Kalau penyakit Jembrana itu pertama hanya ada di Indonesia, tidak ada di negara lain. Dia merupakan penyakit yang berasal dari virus dan ditemukan sejak 1964 hingga 1967 lalu di kabupaten Jembrana, Bali,” jelasnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid