Respons bule dilecehkan di Pantai Kuta, Pemprov Bali bakal tertibkan pedagang
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menegaskan, penertiban akan semakin intens dilakukan agar peristiwa serupa

Merespons beredarnya video seorang warga negara asing (WNA) atau bule yang viral mengeluh karena dilecehkan pedagang di Pantai Kuta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali segera menertibkan pedagang asongan di lokasi tersebut. Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menegaskan, penertiban akan semakin intens dilakukan agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.
"Selalu, selalu (akan ada upaya penertiban). Bahkan sebelum Covid-19 pun tindakan itu kita lakukan. Sekarang intens kita lakukan," kata Cok Ace, panggilan akrab Wagub Bali, dikutip Senin (25/4).
Cok Ace menjelaskan, Pemprov sudah berkoordinasi dengan Bendesa Adat Kuta selaku pihak berwenang atas pengelolaan Pantai Kuta merespons persoalan ini. Dirinya meminta pelaku pariwisata terlibat aktif melakukan pengawasan agar wisatawan merasa aman dan nyaman berwisata di Bali.
"Pelaku pariwisata saya harapkan tidak saja mengamankan di wilayah kerjanya saja, tapi mari di lingkungan luar wilayah kerja juga kita ikut perhatikan kegiatan atau hal-hal yang berpotensi menimbulkan kriminal, gangguan kepada wisatawan ataupun kepada masyarakat kita," tuturnya.
Sebagai informasi, sebuah video beredar di media sosial viral pada Jumat (22/4). Seorang bule perempuan yang belum diketahui identitasnya itu diduga mengeluhkan para pedagang asongan di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Perempuan itu bahkan menyebut ia sangat terganggu saat berjalan di pantai.
Perempuan tersebut mengaku dilecehkan saat berjalan di Pantai Kuta dengan pemaksaan untuk membeli barang dagangan. Dirinya menyebut tidak akan mau lagi kembali ke Kuta dan menilai Pantai Kuta adalah merupaka destinasi wisata terburuk.
“Kuta adalah yang terburuk. Orang-orang melecehkanmu saat kamu berjalan di pantai, dan itu sangat mengganggu. Saya tidak mau kembali ke Kuta, atau ke Bali. Itu burukm itu sangat buruk. Saya beruntung karena akan pulang besok,” keluh bule perempuan tersebut.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
DPD RI saat ini: Tak bertaji, tak diminati
Selasa, 28 Mar 2023 17:30 WIB
Kejahatan anak era kiwari: Dari pencurian hingga penganiayaan
Senin, 27 Mar 2023 06:38 WIB