sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

40 orang tewas akibat serangan udara di Libya

Serangan udara menghantam sebuah pusat penahanan migran di pinggiran timur Tripoli, ibu kota Libya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 03 Jul 2019 10:19 WIB
40 orang tewas akibat serangan udara di Libya

Setidaknya 40 orang tewas oleh serangan udara yang menghantam sebuah pusat penampungan migran di Libya. Delapan puluh orang lainnya dilaporkan terluka dalam insiden yang terjadi di fasilitas yang terletak di pinggiran timur ibu kota Tripoli.

Mayoritas dari mereka yang tewas disebutkan adalah migran Afrika.

Dalam beberapa tahun terakhir, Libya telah menjadi batu loncatan penting bagi para migran yang ingin melakukan perjalanan ke Eropa. Sementara, negara itu sendiri belum pulih dari konflik sejak Muammar Khadafi digulingkan dan dibunuh pada 2011.

Osama Ali, juru bicara layanan darurat, mengatakan kepada AFP jumlah korban tewas kemungkinakan akan bertambah karena angka yang muncul saat ini hanyalah perkiraan awal.

Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung PBB, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fayez al-Serra, menyalahkan Pasukan Nasional Libya (LNA) atas serangan pada Rabu (3/7).

LNA, yang dipimpin oleh Khalifa Haftar, telah memerangi pasukan yang loyal kepada pemerintah yang diakui secara internasional di daerah di mana serangan itu terjadi. Mereka telah mengumumkan pada Senin (1/7) akan memulai serangan udara masif pada sasaran di Tripoli.

Namun juru bicara LNA membantah bahwa pasukan mereka telah menghantam pusat penampungan pengungsi.

Ribuan migran yang mencoba melakukan perjalanan ke Eropa ditahan di pusat-pusat penahanan yang dikelola pemerintah Libya. Lokasinya sering kali dekat dengan garis depan konflik negara itu.

Sponsored

Kondisi buruk dari pusat-pusat penampungan ini telah dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Uni Eropa telah meningkatkan kerja sama dengan penjaga pantai Libya untuk mencegat kapal-kapal migran. Namun, di tengah kekacauan politik Libya, geng penyelundupan manusia berkembang pesat.

Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid