sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Afghanistan enggan berikan pendidikan secara menyeluruh

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan, Taliban telah melanggar janji untuk menjamin hak-hak perempuan.

Sita Aisha Ananda
Sita Aisha Ananda Selasa, 12 Okt 2021 15:12 WIB
Afghanistan enggan berikan pendidikan secara menyeluruh

Menteri Luar Negeri (Menlu) Afghanistan mengimbau dunia untuk memiliki hubungan yang baik antar negara. Sekaligus, membuat komitmen tegas pada pendidikan anak perempuan.

Meskipun, tuntutan internasional untuk memungkinkan semua anak Afghanistan kembali ke sekolah. Sudah hampir dua bulan mantan pemetintah yang didukung barat runtuh dan pasukan pemberontak menyapu Kabul. 

"Masyarakat internasional perlu mulai bekerjasama dengan kami. Dengan ini, kita akan dapat menghentikan rasa tidak aman dan pada saat yang sama, kita akan dapat terlibat secara positif dengan dunia," kata penjabat Menlu Amir Khan Muttaqi di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan di Institut Doha untuk Studi Pascasarjana.

Namun, Taliban menolak memberikan alasan untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah menengah. Permasalahan ini, salah satu tuntutan utama masyarakat internasional setelah keputusan bulan lalu bahwa sekolah di atas kelas enam akan dibuka kembali untuk anak laki-laki.

Muttaqi mengungkapkan, pemerintah Imarah Islam Taliban bergerak dengan hati-hati, tetapi hanya berkuasa selama beberapa minggu dan tidak dapat diharapkan untuk menyelesaikan reformasi.

"Mereka memiliki banyak sumber keuangan dan memiliki dukungan serta dukungan internasional yang kuat, tetapi pada saat yang sama Anda meminta kami untuk melakukan semua reformasi dalam dua bulan?" dia berkata.

Muttaqi mengulangi seruan agar Amerika Serikat mencabut blok lebih dari $9 miliar dari cadangan bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negeri. Namun, pemerintah memiliki pendapat sendiri dari pajak, tarif bea cukai, dan pertanian jika dana tersebut tetap dibekukan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan, Taliban telah melanggar janji untuk menjamin hak-hak perempuan dan anak perempuan dan tidak mungkin ekonomi dapat diperbaiki jika perempuan dilarang bekerja. (Sumber: reuters.com)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid