sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Afrika Timur dan wilayah tanduk bersiap untuk kekeringan terburuk

Kekeringan tersebut terjadi setelah beberapa dekade terakhir.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 14 Apr 2022 16:45 WIB
Afrika Timur dan wilayah tanduk bersiap untuk kekeringan terburuk

Wilayah Afrika timur dan daerah tanduk, tengah bersiap untuk kekeringan terburuk yang pernah terjadi dalam beberapa dekade. Daerah itu berada di kawasan semenanjung Afrika Timur yang menonjol ke Laut Arabia dan terletak di sepanjang bagian selatan Teluk Aden, meliputi Somalia, Jibuti, Ethiopia, Somaliland, dan Eritrea.

Pekerja pertanian diminta bersiap karena pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan suhu tinggi dan curah hujan di bawah normal sampai pertengahan tahun ini.

Associated Press pada Kamis (14/4), menyatakan, Otoritas Pembangunan Antarpemerintah memberi peringatan hujan kemungkinan akan gagal selama empat tahun berturut-turut. Hal itu memicu kekhawatiran meningkatnya kasus kekurangan gizi, ancaman terhadap mata pencaharian, dan risiko parah bagi 29 juta orang di wilayah tersebut. Ahli meteorologi menghubungkan kekeringan yang sedang berlangsung dengan perubahan iklim disebabkan oleh manusia dan menyebabkan peningkatan pemanasan di Samudra Hindia.

Seperti kebanyakan di wilayah Afrika lain, ekonomi di wilayah timur dan daerah tanduk mengandalkan pertanian dengan sistem tadah hujan. Dengan begitu, lahan akan menjadi rentan terhadap cuaca ekstrem.

Petani di Nyandarua, Kenya, Charity Kimaru, mengatakan, peningkatan suhu yang tercatat selama beberapa bulan terakhir telah berakibat fatal. Pertaniannya gagal menghasilkan panen. 
Padahal, Kimaru telah mempraktikkan metode pertanian campuran dengan memelihara ternak sekaligus menanam sayuran di lahan yang sama. Namun, hasilnya tetap tak mencukupi.

Badan cuaca sebelumnya mengatakan, pada bulan Februar wilayah tersebut harus bersiap untuk musim hujan panjang yang lebih basah dari rata-rata dari Maret hingga Mei, tetapi badan tersebut merevisi perkiraan sebelumnya pekan ini karena terbukti meleset.

"Hujan Maret, April, Mei sangat penting untuk wilayah ini dan, sayangnya, kami melihat tidak hanya tiga, tetapi berpotensi empat musim berturut-turut gagal," kata Sekretaris Eksekutif Badan Antarpemerintah, Workneh Gebeyehu.

Keadaan diperparah karena Afrika masih terdampak Covid-19 dan konflik di Eropa.

Sponsored

Curah hujan di bawah rata-rata pada 2022 kemungkinan akan memperpanjang kondisi yang sudah sangat kering dan belum pernah dialami sampai tingkat ini sejak 1981. Ethiopia, Kenya dan Somalia sudah berada di tengah-tengah kelaparan yang mengerikan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid