sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inggris minta China-Rusia dukung konsensus global soal Afghanistan

Inggris berpendapat, komunitas internasional perlu bersatu dalam merespons konflik antara Afghanistan dan Taliban.

Elmo Julianto
Elmo Julianto Rabu, 22 Sep 2021 10:59 WIB
Inggris minta China-Rusia dukung konsensus global soal Afghanistan

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, menyatakan, negaranya bakal mendorong China dan Rusia menyetujui kesepakatan internasional tentang Afghanistan guna mengantisipasi situasi memburuk di negeri berjuluk kuburan para penguasa itu.

Para menteri luar negeri dari Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Prancis akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, selama Sidang Umum PBB di New York.

Inggris, yang kini menjadi koordinator P5 sekaligus anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, akan memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menyerukan kerja sama yang lebih besar guna meningkatkan keamanan internasional, terutama di Afghanistan.

Pengambilalihan wilayah oleh Taliban atas Afghanistan menyusul penarikan pasukan AS, Inggris, dan NATO pada Agustus 2021 menimbulkan kekhawatiran, khususnya bagi ketiga negara tersebut.

"Jika kita ingin menghindari Afghanistan menjadi tempat bagi teror global, maka komunitas internasional termasuk, Rusia dan China, perlu bertindak sebagai satu kesatuan dalam konflik antara Afghanistan dengan Taliban," kata Truss, pada Rabu (22/9) waktu setempat.

Taliban sebelumnya berjanji takkan membiarkan Afghanistan kembali menjadi tempat yang aman bagi kelompok-kelompok yang berencana menyerang Barat.

Sementara itu, Presiden China, Xi Jinping, dalam pertemuan blok keamanan yang dipimpin negaranya dan Rusia, pekan lalu, mengatakan, "Pihak-pihak terkait di Afghanistan harus memberantas terorisme dan China akan memberikan lebih banyak bantuan sesuai kapasitasnya."

"Negara-negara tertentu harus memikul tanggung jawab mereka untuk pembangunan masa depan Afghanistan sebagai pembangkit situasi," tambahnya.

Sponsored

Sementara Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pidatonya mengisyaratkan bakal bekerja sama dengan Taliban. Dirinya pun meminta dunia mempertimbangkan mencairkan untuk aset Afghanistan. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid