sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dituduh palsukan vaksinasi Covid-19, mantan Presiden Brasil akan dikasuskan?

Kantor kejaksaan Brasil belum memutuskan apakah mereka akan mengajukan tuntutan terhadap Bolsonaro dalam kasus vaksin palsu tersebut.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Rabu, 20 Mar 2024 08:01 WIB
Dituduh palsukan vaksinasi Covid-19, mantan Presiden Brasil akan dikasuskan?

Masalah vaksinasi saat Covid-19 bisa menyeret mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro menghadapi masalah hukum. Pasalnya, polisi Federal Brasil pada hari Selasa (19/3) menuding mantan Presiden sayap kanan itu memalsukan catatan vaksinasi COVID-19 miliknya.

Dilansir Deutsche Welle, tuduhan tersebut mengatakan Bolsonaro merusak database kesehatan masyarakat agar seolah-olah dia dan beberapa orang di lingkarannya telah divaksinasi.

Bolsonaro memalsukan informasi untuk membuat seolah-olah bahwa dia, putrinya yang berusia 12 tahun, dan anggota rombongannya telah menerima suntikan COVID-19, kata polisi dikutip USA Today.

Bolsonaro dan para pembantunya diduga mengutak-atik database kementerian kesehatan menjelang kunjungannya pada bulan Desember 2022 ke Amerika Serikat, yang memerlukan bukti vaksinasi untuk masuk.

Mantan presiden tersebut pernah mencela vaksin saat menjabat, bahkan ketika virus corona telah menewaskan hampir 700.000 warga Brasil.

Bolsonaro belum memberikan komentar.

Kantor kejaksaan Brasil belum memutuskan apakah mereka akan mengajukan tuntutan terhadap Bolsonaro dalam kasus vaksin palsu tersebut.

Ketika virus corona menyebar ke seluruh dunia, Bolsonaro bersumpah untuk tidak melakukan vaksinasi, dan pemerintahnya mengabaikan tawaran untuk menerima vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19. Pada bulan September 2021, ia mengabaikan persyaratan vaksinasi di Majelis Umum PBB di New York. Beberapa anggota delegasi Brasil kemudian dinyatakan positif.

Sponsored

Lima belas bulan kemudian, setelah kekalahannya dalam pemilu, Bolsonaro berada di pesawat menuju Miami, diduga membawa sertifikat vaksinasi palsu. Polisi mengatakan perawat yang tercantum dalam catatan sebagai orang yang memberikan suntikan membantah melakukan hal itu dan ternyata diketahui tidak lagi bekerja di pusat kesehatan tersebut pada saat vaksinasi seharusnya dilakukan, lapor Reuters.

Lebih dari 89% warga Brasil telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, menurut Coronavirus Resource Center Universitas Johns Hopkins.(dw,usatoday)

Berita Lainnya
×
tekid