sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dubes China: Soal coronavirus, kami transparan

Secara global coronavirus telah merenggut 427 nyawa.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 04 Feb 2020 18:20 WIB
Dubes China: Soal coronavirus, kami transparan

Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok sangat mementingkan pencegahan dan pengendalian wabah coronavirus jenis baru sejak pertama kali kasus terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada akhir 2019.

Dia menyebut, Presiden China Xi Jinping sendiri memimpin dan mengoordinasikan upaya pertarungan melawan wabah tersebut. Tiongkok, tegas Dubes Xiao, telah sangat transparan dalam menangani coronavirus.

"Kami sangat transparan. Contohnya, setiap hari sebelum pukul 08.00, Komisi Kesehatan Nasional China akan mengumumkan data terbaru, situasi penyebaran wabah, serta langkah-langkah pencegahan dan pengendalian," tutur Dubes Xiao seperti dikutip dari video konferensi pers yang dibagikan Kedutaan Besar China di Jakarta pada Selasa (4/2).

Selain itu, Dubes Xiao menuturkan bahwa otoritas China juga secara konsisten mengumumkan daftar rumah sakit dan klinik di Tiongkok yang dapat menangani pasien-pasien terinfeksi.

Sejak coronavirus jenis baru merebak, Dubes Xiao menyatakan bahwa pihak Tiongkok juga bersikap terbuka, transparan, dan bertanggung jawab untuk melakukan kerja sama internasional dengan sikap positif dan aktif.

"Kami selalu memberikan update perkembangan virus kepada negara-negara bersangkutan agar berbagai pihak dapat mengatasi virus secara aktif," lanjut dia.

Bentuk transparansi China, jelasnya, tercermin dari kunjungan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus ke Beijing pekan lalu.

"Dirjen WHO bertukar pendapat dengan pihak China tentang pencegahan dan pengendalian wabah. Selain itu, tenaga ahli WHO juga berkunjung ke Wuhan," sambung dia.

Sponsored

Dubes Xiao menjelaskan bahwa setelah berkunjung ke China, Dirjen WHO mengatakan, tindakan Tiongkok dalam menghadapi wabah coronavirus mencerminkan sifat yang terbuka, transparan, dan menghargai kerja sama internasional.

Sebagai upaya meningkatkan transparansi internasional, Dubes Xiao menuturkan bahwa Menteri Luar Negeri China Wang Yi secara rutin berbicara dengan menlu dari berbagai negara via telepon untuk menjaga komunikasi intensif mengenai pencegahan dan pengendalian wabah coronavirus jenis baru. Lebih lanjut, Dubes Xiao menekankan bahwa China memberikan layanan dan jaminan keamanan bagi warga negara asing yang berada di wilayahnya.

Menurut dia, tindakan Tiongkok yang bertanggung jawab dan transparan mendapat apresiasi dari WHO dan berbagai negara di dunia seperti Australia, Korea Selatan, Inggris, dan Prancis.

"Mereka menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Tiongkok atas langkah yang kami ambil untuk mencegah penyebaran virus," tuturnya. "Menlu dari India dan Singapura secara khusus memuji Tiongkok yang membagikan informasi secara terbuka, transparan, dan aktif berkomunikasi dengan masyarakat internasional."

China, ujarnya, mendeteksi virus dengan cepat, senantiasa berbagi informasi secara transparan, dan mengambil tindakan efektif sehingga memperlambat penyebaran virus ke negara lain.

Oleh sebab itu, dia menyebut bahwa WHO percaya China akan segera secara efektif mengendalikan dan pada akhirnya menanggulangi wabah coronavirus jenis baru.

Apresiasi terhadap Indonesia

Dubes Xiao mengatakan bahwa dirinya telah bertatap muka dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya untuk bertukar pandangan secara mendalam mengenai pengendalian dan pencegahan wabah coronavirus.

"Beberapa hari terakhir ini, diplomat dari kedutaan kami terus berkomunikasi dengan Kemlu RI dan Kementerian Kesehatan RI untuk memberi tahu situasi terbaru," ujar dia.

Dubes Xiao mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah menyampaikan simpati kepada Tiongkok. Indonesia, lanjutnya, juga menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

"Sejak pandemik ini terjadi, pemerintah dan masyarakat Indonesia telah menyampaikan dukungan kepada Tiongkok yang berupaya melawan coronavirus jenis baru," ungkapnya. "Indonesia juga menyatakan kepercayaan penuh bahwa China dapat menangani wabah ini."

Dia menjelaskan, pesawat yang digunakan untuk mengevakuasi WNI dari Provinsi Hubei pada Minggu (2/2) juga mengangkut sejumlah peralatan medis yang diberikan kepada pemerintah Tiongkok.

"Atas dukungan dan bantuan tersebut, pemerintah dan rakyat Tiongkok mengucapkan terima kasih. Hal ini mencerminkan persahabatan kedua negara yang selalu bahu-membahu menghadapi kesulitan bersama," lanjut Dubes Xiao.

Komisi Kesehatan Nasional China mencatat angka kematian akibat coronavirus menyentuh 425. Ditambah dengan satu kematian di Filipina dan satu di Hong Kong, secara global, jumlah korban tewas mencapai 427 orang.

Menurut data pemerintah China, wabah coronavirus menunjukkan penurunan yang positif. Dubes Xiao memaparkan, sampai Minggu, tingkat pertumbuhan pasien yang terdiagnosis terus menurun.

"Pada 27 Januari persentase pertumbuhan pasien yang terdiagnosis menyentuh 64,54% dan per Minggu turun menjadi 19,65%," jelas dia.

Tingkat kematian pun dilaporkan menurun dan mencapai rekor terendah yakni dari 2,92% pada 26 Januari menjadi 2,1% pada Selasa.

"Selain itu, jumlah kasus sembuh sekarang 632 dan sudah melebihi angka kematian," ujar dia.

Hal tersebut, jelasnya, membuktikan bahwa Tiongkok telah mengambil langkah-langkah yang efektif dalam pengendalian penyebaran coronavirus jenis baru.

"Virus itu dapat disembuhkan. Pasien yang terpapar secara ringan secara bertahap akan pulih sekitar satu minggu setelah terinfeksi. Sementara itu, pasien yang agak parah mungkin membutuhkan waktu hingga dua minggu atau lebih," terang Dubes Xiao.

Berita Lainnya
×
tekid