close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Para pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan selama rapat umum anti-lockdown di Melbourne pada 18 September 2021/cnn.com
icon caption
Para pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan selama rapat umum anti-lockdown di Melbourne pada 18 September 2021/cnn.com
Dunia
Rabu, 22 September 2021 14:42

Hari ketiga lockdown, polisi siaga di Kota Melbourne

Polisi Australia menangkap puluhan orang setelah merusak properti saat aksi tolak lockdown.
swipe

Aparat kepolisian disebarkan di seluruh pusat Kota Melbourne pada Rabu (22/9) sebagai upaya untuk menganani protes pada hari ketiga lockdown Covid-19. Di sisi lain, negara bagian Victoria mencatat adanya peningkatan infeksi baru.

Pada Selasa (21/9) kemarin, polisi menangkap puluhan orang setelah pengunjuk rasa merusak properti, memblokir jalan bebas hambatan yang sibuk, bahkan melukai tiga polisi.

Protes tersebut dilakukan setelah pihak berwenang menutup sebuah lokasi konstruksi selama dua minggu untuk membatasi penyebaran virus. Namun, para pengunjuk rasa kembali berkumpul dalam beberapa kelompok yang berkeliaran di jalan-jalan kota pada Rabu (22/9).

Kepala polisi negara bagian, Shane Patton, bersumpah untuk mencegah lebih banyak kekerasan terjadi. "Saya tidak akan berbicara tentang taktik yang akan kami terapkan hari ini," kata Patton kepada media di Melbourne.

Menjelang Selasa sore, tayangan televisi menunjukkan beberapa ratus pengunjuk rasa berkumpul di Kuil Peringatan, di dekat pusat kota untuk menghormati pejuang perang.

Aksi protes dilancarkan  menyusul keputusan pihak berwenang untuk mewajibkan vaksinasi bagi pekerja konstruksi, dan bentuk penolakan penutupan lokasi bangunan mulai Selasa (21/9), dengan alasan ketidakpatuhan terhadap aturan kesehatan.

Pihak berwenang dan pejabat serikat pekerja mengatakan kelompok ekstremis dan sayap kanan telah bergabung ke dalam protes tersebut.

"Ada beberapa orang di sana yang akan Anda katakan berasal dari industri bangunan. Ada orang lain yang tidak, mereka tidak ada di sana untuk memprotes, mereka ada di sana untuk berkelahi, berpura-pura memprotes," kata Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews.

Saat ini, sekitar 54% orang usia 16 tahun ke atas sudah divaksinasi lengkap di negara bagian terpadat di New South Wales dan 45% di Victoria. Jika vaksinasi sudah mencapai 70%, pemerintah akan mengurangi beberapa pembatasan yang diharapkan akan terwujud bulan depan.

img
Sita Aisha Ananda
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan