Indonesia-Kazakhstan fokus tingkatkan kerja sama ekonomi

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kazakhstan Mukhtar Tileuberdi di sela-sela Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-14 di Madrid, Spanyol, pada Senin (16/12). Kedua menlu membahas upaya menggali peluang kerja sama ekonomi.

Indonesia dan Kazakhstan mencatat peningkatan nilai perdagangan yang signifikan, dari US$60,3 juta pada 2018 menjadi US$317,85 pada periode Januari-Oktober 2019.

"Masih banyak potensi kerja sama kedua negara yang perlu digali, antara lain dalam bidang transportasi udara, perbankan, industri halal, pertanian, energi, dan industri strategi," jelas Menlu Retno seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI.

Menlu Retno mengharapkan dukungan Kazakhstan, anggota penggagas Eurasian Economic Union (EAEU), terhadap inisiatif pembentukan Free Trade Agreement (FTA) Indonesia-EAEU.

"Kerja sama dalam kerangka EAEU diharapkan dapat semakin memajukan perekonomian kawasan, khususnya di Eropa dan Asia," tegas Menlu Retno.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia juga mendorong agar pertemuan kedua Joint Commission on Economic Cooperation diselenggarakan pada 2020. Komisi itu diharapkan dapat membuka peluang baru kerja sama ekonomi, khususnya dalam hubungan business-to-business (B2B).

Sementara itu, Kazakhstan berharap Indonesia meningkatkan partisipasi dari pengamat menjadi anggota Islamic Organization for Food Security (IOFS). Menlu Tileuberdi juga mengundang Indonesia untuk menghadiri Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia (CICA) pada 2020, di mana Kazakshtan akan menjadi ketua pada 2020-2022.