sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia-Maroko teken 4 MoU soal ekonomi dan kontraterorisme

Dua di antara MoU yang diteken terkait dengan penguatan kerja sama ekonomi di bidang perikanan dan perindustrian.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 28 Okt 2019 13:48 WIB
Indonesia-Maroko teken 4 MoU soal ekonomi dan kontraterorisme

Dalam pertemuan bilateral pada Senin (28/10), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita menandatangani empat nota kesepahaman (MoU) terkait penguatan kerja sama ekonomi dan kontraterorisme.

"Tadi kami membahas prioritas kerja sama, terutama untuk bidang ekonomi. Dua di antara MoU yang kami tandatangani terkait penguatan kerja sama ekonomi di bidang perikanan dan perindustrian," jelas Menlu Retno dalam konferensi pers bersama di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta.

Untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Maroko, Menlu Retno menyebut penting untuk segera melakukan negosiasi perjanjian perdagangan preferensial (PTA) antara kedua negara. Dia berharap, negosiasi tersebut dapat dimulai sebelum akhir 2019.

"Dengan PTA, hambatan tarif perdagangan dapat dihilangkan," tutur Menlu Retno.

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Bourita menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Maroko. Untuk itu, pihaknya menyambut baik negosiasi di bidang PTA untuk mendorong hubungan ekonomi kedua negara.

"Kami juga ingin segera merealisasikan hal ini sehingga dapat mendorong kerja sama bilateral. Ada potensi besar yang perlu dieksplor," kata dia.

Selain itu, Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia ingin memperluas akses pasar manufaktur unggulan yang memiliki potensi pasar cukup besar di Maroko seperti tekstil, karet, sepatu, elektronik dan perabot rumah tangga.

Indonesia, lanjut Menlu Retno, juga siap untuk menyuplai minyak sawit, teh dan kopi bagi Maroko. Kedua menlu pun membahas kerja sama dalam bidang vaksin dan farmasi.

Sponsored

Selain MoU terkait penguatan hubungan ekonomi, Indonesia dan Maroko menyepakati MoU mengenai pertukaran informasi intelijen terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme.

"Sebagai dua negara muslim, kami berkomitmen untuk mempromosikan wajah Islam yang moderat dan toleran," ungkap Menlu Retno.

Menlu Bourita menjelaskan, Indonesia dan Maroko merupakan dua mitra penting sebagai bagian dari dunia Islam.

"Dalam hal ini, terutama terkait perlawanan terhadap radikalisme dan penanggulangan terorisme, dua MoU yang sudah kami tandatangani akan menjadi awal yang sangat baik bagi kerja sama intensif," ujar dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan keinginan Maroko untuk menjadi mitra dialog sektoral ASEAN melalui Indonesia.

Selain persoalan bilateral, kedua menlu membahas isu-isu regional dan internasional, terutama permasalahan yang dihadapi dunia Islam dan kondisi di Timur Tengah saat ini.

Berita Lainnya
×
tekid