Intelijen Inggris: Rusia kerahkan lumba-lumba di Laut Hitam jadi mata-mata

Rusia mengerahkan segala daya untuk memperkuat posisinya dalam perang di Ukraina. Binatang laut pun, yang telah dilatih, dikerahkan untuk menjadi mata-mata. 

Menurut intelijen Inggris, Angkatan Laut Rusia kini menggunakan lumba-lumba terlatih untuk meningkatkan keamanan di pangkalan armada Laut Hitam Sevastopol. Mamalia itu dimaksudkan untuk "mendeteksi dan melawan" penyelam musuh.

Serangan balasan Ukraina berlanjut

Langkah pengerahan mamalia laut itu dilakukan saat Ukraina meluncurkan serangan balasannya untuk mengembalikan semua tanah yang diduduki ke kendali Kiev. Itu sudah menargetkan infrastruktur di dekat Krimea. Rusia percaya pangkalan Laut Hitam bisa menjadi target utama serangan dari Ukraina.

Selain mengerahkan lumba-lumba, pertahanan baru Rusia di dekat pelabuhan Laut Hitam mencakup beberapa lapis jaring dan ledakan di pintu masuk pangkalan.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan kemajuan medan perang dalam serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia "lebih lambat dari yang diinginkan," lapor BBC pada hari Rabu.

"Beberapa orang percaya ini adalah film Hollywood dan mengharapkan hasilnya sekarang. Ternyata tidak," kata Zelensky dalam sebuah wawancara.

Sejarah hewan laut mata-mata Rusia
Bulan lalu, Direktorat Perikanan Norwegia menyarankan pengunjung pantai untuk "menghindari kontak" dengan paus beluga terkenal yang diduga digunakan untuk spionase Rusia.

Peringatan itu datang sebagai tanggapan atas perjalanan paus ke daerah padat penduduk, menempatkannya pada risiko cedera atau kematian yang jauh lebih besar. Paus, yang dijuluki Hvaldimir, menjadi terkenal pada 2019 setelah terlihat mengenakan baju zirah yang dibuat khusus dengan tunggangan untuk kamera, yang mengarah ke tuduhan "mata-mata Rusia".