sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kematian akibat corona di AS lampaui 20 ribu kasus, tertinggi di dunia

Bisa menjadi salah satu pertanda bahwa pandemi ini akan segera mencapai puncaknya di AS.

Hermansah
Hermansah Minggu, 12 Apr 2020 08:50 WIB
Kematian akibat corona di AS lampaui 20 ribu kasus, tertinggi di dunia

Angka kematian pasien Covid-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai angka 20.223 kasus per Sabtu (11/4) dan menjadi yang tertinggi di dunia, demikian menurut catatan situs penyedia data pandemi coronavirus worldometers.info.

Angka yang tinggi itu mungkin saja bisa menjadi salah satu pertanda bahwa pandemi ini akan segera mencapai puncaknya, mengingat kasus kematian per hari di AS sempat mencapai hampir 2.000 kasus selama empat hari berturut-turut.

Sementara Italia melaporkan angka kematian tertinggi kedua di dunia dengan jumlah 19.468 kasus, sedangkan Spanyol setelahnya dengan jumlah 16.535 kasus.

Populasi masyarakat di AS terhitung sebanyak lima kali lipat dibandingkan jumlah populasi Italia, dan mendekati tujuh kali lipat dibandingkan Spanyol.

Para pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan, kasus kematian yang terjadi di AS dapat melonjak hingga 200.000 kasus pada musim panas, jika perintah berdiam di dalam rumah dicabut setelah 30 hari diberlakukan.

Perintah tersebut mulai diterapkan beberapa pekan belakangan ini di 42 dari 50 negara bagian di AS, dan bagaimana pun memberikan dampak ekonomi yang tidak ringan. Sejumlah pakar ekonomi memperkirakan 20 juta orang kehilangan pekerjaannya per akhir bulan ini.

Secara global, coronavirus telah menjangkiti lebih dari 1,7 juta orang dengan hampir 108 ribu kasus berujung pada kematian.

Sementara Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 330 kasus positif sehingga total menjadi 3.842 per Sabtu. Kemudian kasus meninggal dunia bertambah sebanyak 21 orang, sehingga total mencapai 327 dan kasus sembuh hanya bertambah empat orang dan total kini mencapai 286 orang.

Sponsored

"Telah bertambah lagi 330 kasus baru dari konfirmasi PCR positif sehingga total 3.842 kasus, sementara yang sembuh bertambah empat pasien dan angka kematian bertambah 21 kasus," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (11/4).

Yuri mengatakan data tersebut adalah gambaran yang nyata, bahwa penyebaran masih terus terjadi. Masih ada kasus positif yang berada di tengah masyarakat. Masih ada kelompok masyarakat yang rentan dan belum disiplin untuk jaga jarak dan menggunakan masker.

Sebelumnya, pada Jumat (10/4) tercatat 3.512 kasus positif Covid-19 dengan 282 pasien sembuh dan 306 meninggal dunia.

DKI Jakarta masih menjadi pusat penyebaran wabah di Indonesia dengan jumlah penderita Covid-19 mencapai 1.948 orang, di mana 82 orang berhasil pulih dan 159 pasien meninggal.

Dalam kurun waktu 24 jam, dilaporkan sebanyak 196 orang terinfeksi dan lima pasien meninggal dunia di Jakarta, mengingat angkanya per Jumat (10/4) masing-masing 1.752 kasus positif COVID-19 dan 154 kasus kematian.

Data Kementerian Kesehatan menyebut, Provinsi Banten menjadi wilayah dengan pertambahan tertinggi kedua setelah Jakarta di rentang waktu 24 jam sampai Sabtu (11/4) dengan 36 kasus positif yang membuat total ada 279 pasien positif di Banten, di mana tujuh pasien sembuh dan 21 meninggal dunia.

Lalu, dengan tambahan 32 kasus dalam sehari, Jawa Barat menjadi tempat dengan pertambahan pasien Covid-19 terbanyak setelah Jakarta dan Banten. Sampai Sabtu (11/4), ada 421 pasien Covid-19 di Jawa Barat, dengan 19 orang sembuh dan 40 meninggal.

Rincian total kasus positif Covid-19 di Indonesia sampai Sabtu (11/4) yaitu Aceh lima kasus, Bali 79 kasus, Banten 279 kasus, Bangka Belitung empat kasus, Bengkulu empat kasus, DI Yogyakarta 41 kasus, DKI Jakarta 1.948 kasus, Jambi empat kasus.

Jawa Barat 421 kasus, Jawa Tengah 144 kasus, Jawa Timur 267 kasus, Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 24 kasus, Kalimantan Selatan 29 kasus, Kalimantan Utara 16 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 21 kasus, NTB 27 kasus, Sumatera Selatan 21 kasus, Sumatera Barat 31 kasus, Sumatera Utara 59 kasus, Sulawesi Utara 13 kasus, Sulawesi Tenggara 16 kasus, Sulawesi Selatan 178 kasus, Sulawesi Tengah 19 kasus.

Selanjutnya di Lampung 20 kasus, Riau 16 kasus, Maluku Utara dua kasus, Maluku tiga kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 62 kasus, Sulawesi Barat lima kasus, NTT satu kasus serta Gorontalo satu kasus.

Selain itu, ada 35 kasus yang masih dalam verifikasi di lapangan.

Sumber : Antara

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid