sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lempar telur ke senator, remaja Australia: Muslim bukan teroris

Remaja Australia bernama Will Connolly mendunia setelah melempar telur ke kepala Senator Anning. Pemuda itu menegaskan muslim bukan teroris.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 18 Mar 2019 16:46 WIB
Lempar telur ke senator, remaja Australia: Muslim bukan teroris

Senator asal Australia, Fraser Anning, dilempar telur mentah dan menghadapi kecaman dari anggota parlemen karena menyalahkan imigrasi warga muslim atas penembakan yang terjadi di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru.

Anning mendapat kecaman keras atas twitnya yang menyatakan adanya hubungan antara imigrasi warga muslim dan kekerasan yang terjadi di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood.

"Penyebab sebenarnya dari pertumpahan darah hari ini adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru," katanya dalam sebuah pernyataan pada Jumat (15/3).

Kamera televisi kemudian menangkap aksi nekat seorang remaja usia 17 tahun bernama Will Connolly yang secara spontan memecahkan telur di kepala Anning saat konferensi pers pada Sabtu (16/3) di Melbourne.

Bocah yang langsung viral dengan sebutan "Egg Boy" itu sempat ditangkap dan kemudian dibebaskan tanpa dakwaan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut. 

"Inilah saat ketika saya merasa sangat bangga sebagai manusia. Saya beritahu kepada kalian semua. Muslim bukan teroris dan terorisme tidak punya agama. Semua orang yang menganggap muslim sebagai teroris memiliki kepala kosong seperti Anning," twit Connolly sebelum akun Twitter-nya ditangguhkan.

Pemerintah dan partai oposisi di Australia setuju melakukan mosi kecaman terhadap Anning atas responsnya untuk penembakan di Christchurch dalam sidang Parlemen pada April.

Sponsored

Dengan teguran simbolik itu, partai-partai besar di Parlemen ingin menunjukkan betapa terisolasinya pandangan Anning di antara 226 anggota Parlemen Australia.

Perdana Menteri Australia Scott Morrsion pun mengecam keras komentar Anning.

"Pernyataannya yang menggabungkan serangan teroris ini dengan masalah imigrasi dan menyerang Islam secara khusus ini mengerikan, buruk, dan tidak punya tempat di Australia maupun di Parlemen," kata PM Morrison. "Terus terang, seharusnya dia malu kepada dirinya sendiri."

Juru Bicara Dewan Imam Nasional Australia (ANIC) Bilal Rauf mengatakan Anning tidak pantas duduk di Senat. Dia menyamakan pandangan Anning dengan manifesto yang diterbitkan secara online oleh tersangka penembakan, Brenton Tarrant, sebelum melakukan aksi terornya.

"Ketika melihat pernyataannya, siapa pun dapat menganggap itu sebagai kutipan dari manifesto orang yang melakukan tindakan terorisme di Christchurch," kata Rauf.

Anggota parlemen dari partai oposisi, Penny Wong, menuduh Anning berusaha menggunakan tragedi itu untuk menarik perhatian menjelang pemilu pada Mei 2019.

Sang senator sempat bergabung dengan One Nation sebelum akhirnya keluar dan masuk ke dalam partai anti-imigran lainnya, hingga akhirnya dia memilih menjadi independen.

Akibat kontroversinya ini, analis menilai, Anning tidak mungkin terpilih kembali sebagai kandidat independen pada pemilu mendatang.

Anning secara luas dikecam atas pidato pertamanya di Senat pada Agustus 2018 yang mengadvokasi pemberlakuan kembali kebijakan imigrasi khusus kulit putih.

Pada Sabtu, pemerintah juga mengumumkan bahwa mereka telah melarang komentator politik, Milo Yiannopoulos, untuk melakukan tur keliling Australia akibat komentarnya di media sosial terkait penembakan di Christchurch.

Menteri Imigrasi Australia David Coleman mengatakan komentar Yiannopoulos sangat mengerikan serta memicu kebencian dan perpecahan. Coleman tidak menyebutkan komentar mana yang dia maksud.

Kecaman keras Indonesia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang kerap dipanggil Tata mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mengecam keras pernyataan Senator Anning.

Pada Senin (18/3) pagi, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan untuk menyampaikan kecaman kerasnya terhadap komentar itu.

"Pernyataan tersebut menunjukkan ketidakpedulian senator tersebut terhadap Islam dan damainya agama Islam," jelas Tata.

Dia menegaskan sangat salah untuk mengaitkan terorisme atau kekerasan bentuk apa pun dengan Islam atau pun agama lainnya.

"Itu merupakan suatu pandangan yang sangat picik, pemikiran Anning tidak memiliki tempat di dunia modern baik di Australia, Indonesia, serta di belahan dunia mana pun," tegasnya.

Tata kembali menyampaikan kecaman keras Indonesia atas aksi terorisme yang berdampak pada delapan orang WNI. Kemlu RI mengoreksi jumlah tersebut setelah sebelumnya menyebut ada tujuh WNI di Christchurch yang terdampak penembakan.

Pada saat terjadi serangan, terdapat enam WNI yang saat itu berada di dalam dan sekitar Masjid Al Noor.

Dari enam orang tersebut, tiga berhasil melarikan diri, dua orang tidak sempat masuk ke dalam masjid, dan satu dikonfirmasi meninggal dunia karena tertembak.

Sedangkan di Masjid Linwood, ada dua WNI yang berada di tempat kejadian saat penembakan terjadi.

"Seorang ayah dan putranya terluka. Ayahnya menderita luka yang lebih parah dari putranya dan kini keduanya mendapat perawatan dan sedang dalam proses pemulihan," tuturnya.

Pada Senin pagi, Menlu Retno bertemu dengan Kuasa Usaha Ad Interim dari Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta untuk menyampaikan duka cita dan simpati bagi keluarga korban tewas.

"Selain itu, disampaikan juga solidaritas Indonesia bagi masyarakat di Selandia Baru, khususnya komunitas muslim, dan kesiapan Indonesia untuk memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan dalam menghadapi situasi ini," kata Tata. (AP)

Berita Lainnya
×
tekid