sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah Ekuador dan demonstran capai kesepakatan, demo berakhir

Kembang api mengudara dan mobil-mobil membunyikan klakson untuk merayakan tercapainya kesepakatan setelah negosiasi selama tiga jam.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 14 Okt 2019 15:10 WIB
Pemerintah Ekuador dan demonstran capai kesepakatan, demo berakhir

Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan dia mencapai kesepakatan pada Minggu (13/10) malam dengan para pemimpin masyarakat adat yang telah memobilisasi ribuan pemrotes untuk menentang penghapusan subsidi BBM. Moreno setuju untuk mengganti subsidi BBM dengan kebijakan yang lebih banyak membantu mereka yang membutuhkan.

"Sebagai gantinya, para pemimpin adat sepakat untuk berhenti melancarkan protes yang telah mengguncang Quito, mendorong Moreno memberlakukan jam malam," ungkap Arnaud Peral, perwakilan PBB di Ekuador, yang menjadi mediator. 

Kembang api mengudara dan mobil-mobil membunyikan klakson untuk merayakan tercapainya kesepakatan setelah negosiasi selama tiga jam.

"Sebuah solusi untuk perdamaian dan bagi negara: pemerintah akan mengganti Dekrit 883 dengan yang baru yang memiliki mekanisme untuk mengarahkan sumber daya kepada orang-orang yang paling membutuhkannya," twit Moreno.

Tidak jelas seberapa cepat proses pergantian akan berlangsung.

Juan Sebastian Rolda, sekretaris pemerintahan Moreno, mengatakan bahwa kedua belah pihak berencana untuk melanjutkan pembicaraan untuk memulai penyusunan aturan hukum yang baru.

Pada Minggu, bentrokan kembali pecah antara pengunjuk rasa dan polisi. Para demonstran menentang jam malam.

"Dengan perjanjian ini, protes dan aksi di seluruh Ekuador berakhir," kata Peral.

Sponsored

Blok perdagangan Amerika Selatan, Mercosur, bersama dengan sejumlah negara lain di kawasan telah menyatakan dukungannya terhadap Moreno dan mengutuk kekerasan.

Menurut ombudsman, setidaknya tujuh orang dilaporkan tewas, beberapa ratus lainnya terluka dan lebih dari 1.000 orang ditangkap sepanjang demonstrasi yang berlangsung sejak Kamis, 3 Oktober.

Kerusuhan yang mewarnai protes kali ini disebut sebagai yang terburuk di Ekuador dalam lebih dari satu dekade terakhir. Selain itu, menandai titik nyala baru dalam kaitannya dengan Dana Moneter Internasional (IMF) di Amerika Latin.

Sebelumnya, Moreno mengatakan bahwa subsidi bahan bakar, yang menelan US$1,3 miliar setiap tahunnya, tidak lagi terjangkau. Menurutnya penghapusan subsidi BBM, yang diperkenalkan pada 1970-an, adalah bagian dari rencana untuk menopang perekonomian Ekuador yang lesu dan meringankan beban utangnya.  

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid