sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prancis melaporkan lebih dari 230.000 infeksi Covid-19

Menjadikan Prancis salah satu episentrum dari infeksi varian Omicron yang melanda seluruh Eropa.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Sabtu, 01 Jan 2022 10:32 WIB
Prancis melaporkan lebih dari 230.000 infeksi Covid-19

Pemerintah Prancis mengakui kini negaranya berada di pekan yang sulit, setelah melaporkan 232.200 kasus Infeksi Covid-19 selama 24 jam terakhir, bersamaan dengan perayaan pergantian tahun. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, jumlah itu adalah yang paling tinggi yang pernah tercatat sejak pandemi.

"Minggu-minggu mendatang akan sulit, kita semua tahu itu," kata Macron dalam pidato malam Tahun Baru 2022 yang disiarkan secara nasional seperti dikutip Reuters, Sabtu (1/1). Infeksi baru selama 24 jam terakhir berada di atas 200.000 untuk hari ketiga berjalan, menjadikan Prancis salah satu episentrum dari infeksi varian Omicron yang melanda seluruh Eropa.

Infeksi di Prancis, salah satu negara yang melakukan pengujian paling luas, berada jauh di atas penghitungan yang tercatat di Italia dan Inggris, yang juga melaporkan catatan baru pada Jumat (31/1), dengan masing-masing 144.243 dan 106.122 kasus.

Di Paris, pertunjukan kembang api Malam Tahun Baru tradisional yang berpusat di Arc de Triomphe dan Champs de Elysees telah dibatalkan, karena pemerintah kota mengatakan mereka khawatir perayaan akan menyebabkan kerumunan dalam jumlah besar orang. Orang-orang yang berkumpul tidak dapat melakukan social distancing. Menari di tempat-tempat perhotelan dan klub malam juga  telah dilarang.

Presiden Macron pada Jumat mengulangi seruannya untuk vaksinasi massal, menyebutnya sebagai solusi yang paling pasti bagi Prancis untuk keluar dari krisis pandemi. Jika tidak, Macron bahkan memprediksi ledakan lebih buruk bakal terjadi pada 2022 atau hanya dalam beberapa bulan ke depan.

Dalam pidatonya, Macron tidak menyebutkan perlunya langkah-langkah kesehatan yang lebih ketat dari yang telah diumumkan. Dia menambahkan bahwa pemerintah harus menahan diri untuk membatasi aktivitas masyarakat.  

"Kami akan melalui tantangan saat ini dengan mengikuti prinsip yang sama seperti pada hari pertama pandemi," katanya.

 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid