sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Protes di Kolombia berlanjut di tengah upaya dialog nasional

Dialog nasional yang diumumkan Presiden Kolombia Ivan Duque akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2020.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 26 Nov 2019 11:49 WIB
Protes di Kolombia berlanjut di tengah upaya dialog nasional

Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Ibu Kota Kolombia, Bogota, pada Senin (25/11), menandai demonstrasi hari kelima atas berbagai isu termasuk reformasi ekonomi, kekerasan polisi dan korupsi. Pada hari yang sama, Presiden Ivan Duque bertatap muka dengan serikat pekerja dan pemimpin bisnis.

Protes dimulai dengan pawai 250.000 orang pekan lalu dan telah diwarnai dengan aksi "cacerolazo", protes tradisional Amerika Latin, di mana orang-orang memukul panci dan wajan.

Demonstran dari segala usia telah menyatakan menentang rencana ekonomi yang dikabarkan termasuk pemotongan upah minimum bagi kaum muda. Pengunjuk rasa juga menyoroti apa yang mereka sebut sebagai kurangnya tindakan pemerintah untuk menghentikan pembunuhan ratusan aktivis HAM.

"Orang-orang tua di negara ini terbiasa menganggap kematian soal statistik, dan kami ingin itu mulai berubah," kata seorang mahasiswi desain Sofia Murcia (20). "Kami di sini bukan untuk cuci tangan. Jika Anda tidak melakukan apa pun, maka Anda dipastikan terlibat."

Banyak pedemo juga menuntut pemerintah untuk sepenuhnya mengimplementasikan perjanjian damai dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang diteken pada 2016.

Duque telah menjanjikan dialog nasional yang berfokus pada isu-isu sosial dan perjuangan melawan korupsi yang akan berlangsung hingga pertengahan Maret. Dia mengundang siapa saja untuk mengajukan proposal tentang cara memajukan Kolombia.

Pada Senin sore, Duque bertemu dengan perwakilan bisnis serta serikat pekerja.

Taktik yang digunakan oleh polisi antihuru-hara untuk membubarkan para pengunjuk rasa, termasuk dengan penggunaan gas air mata dan granat setrum, membuat marah banyak orang. Terlebih, setelah seorang pemrotes berusia 18 tahun, Dilan Cruz, dilaporkan terluka parah pada Sabtu (23/11) sore.

Sponsored

Pada Senin, demonstran melewati RS San Ignacio, di mana Cruz dirawat dalam kondisi kritis. Mereka meneriakkan "Be strong Dilan!" ketika melintas. 

Pihak rumah sakit menuturkan bahwa kondisi Cruz memburuk.

Protes sebagian besar berlangsung damai, meski terdapat insiden penjarahan di sejumlah daerah dan pemberlakuan jam malam di Bogota dan Cali.

Pemerintah mengatakan tiga orang tewas dalam protes pada Kamis (21/11). Menurut polisi kematian mereka terkait dengan penjarahan. Sementara itu, lebih dari 340 petugas polisi sejauh ini terluka.

Kolombia adalah satu dari sejumlah negara di Amerika Latin yang tengah diguncang gelombang protes antipemerintahan. Demonstrasi juga melanda Chile, Ekuador, Nikaragua, bahkan demo yang berlangsung di Bolivia telah membuat Evo Morales mengundurkan diri dan kabur ke Meksiko.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid