sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Puluhan ribu warga Afghanistan ajukan izin melintasi perbatasan

Kekhawatiran mengenai masa depan Afghanistan yang saat ini berada di bawah pemerintahan baru Taliban dan krisis ekonomi, menjadi pemicu.

Sita Aisha Ananda
Sita Aisha Ananda Selasa, 16 Nov 2021 16:58 WIB
Puluhan ribu warga Afghanistan ajukan izin melintasi perbatasan

Kantor paspor Kabul terpaksa menangguhkan, operasi setelah peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan dokumen biometrik rusak di bawah tekanan pemrosesan ribuan aplikasi sehari.

Direktur departemen paspor Alam Gul Haqqani mengatakan, sebanyak 15.000-20.000 orang per hari, lima atau enam kali lipat lebih banyak daripada kapasitas yang bisa ditangani oleh kantor. Mereka bahkan berkemah di luar kantor di Kabul dan beberapa tidur di trotoar semalaman. Adapula yang terpaksa kembali setelah gagal mengajukan aplikasi mereka.

Dengan jumlah pemohon tersebut menyebabkan mesin biometrik secara teratur mogok saat dokumen diproses dan terjadi penundaan lebih lanjut.

"Untuk menghentikan orang yang menderita ini dan untuk menghindari gangguan, kami telah memutuskan untuk menghentikan kegiatan kegiatan departemen paspor selama beberapa hari," katanya kepada televisi Tolo News pada Senin (15/11), seraya menambahkan bahwa kantor akan segera dibuka kembali.

Pada Selasa (16/11), Kementerian Dalam Negeri mengatakan ,sebanyak 60 orang, termasuk sejumlah anggota departemen paspor, ditangkap karena menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan paspor.

Selain menggunakan dokumen palsu, beberapa orang mengeluhkan dirinya dipaksa untuk membayar suap kepada pejabat agar permohonan pembuatan paspor mereka disetujui.

Kekhawatiran mengenai masa depan Afghanistan yang saat ini berada di bawah pemerintahan baru Taliban dan krisis ekonomi dan kemanusiaan yang mengancam jutaan orang dengan pengangguran dan kelaparan, telah memicu eksodus, dengan ribuan berusaha melintasi perbatasan setiap hari.

Saat ini, penerbangan internasional perlahan mulai beroperasi kembali dengan layanan regular dari Kabul ke Dubai dan Islambad yang ditawarkan oleh Ariana Afghan Airlines milik negara, Kam Air milik swasta, dan layanan charter yang ditawarkan dari operator lain.
 

Sponsored


Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid