Putin ungkap sebab jatuhnya pesawat militer: Misi udara Rusia gagal?

Penyelidik Rusia menyimpulkan bahwa sistem pertahanan udara Patriot Amerika Serikat digunakan untuk menembak jatuh sebuah pesawat angkut militer Il-76. Pesawat itu jatuh di dekat perbatasan Ukraina pekan lalu, kata Presiden Vladimir Putin pada Rabu (31/1).

Belum jelas apakah jatuhnya Il-76 terkait dengan sejumlah misi udara pesawat Rusia lainnya yang digagalkan Jerman, Amerika, Denmark, dan Norwedia baru-baru ini.

“Telah dipastikan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Patriot Amerika,” kata Putin dilansir Moscow Times.

Putin mengungkapkan hal itu dalam sebuah acara bersama para pendukungnya sebagai bagian dari kampanye kepresidenannya.

Dia menambahkan bahwa Moskow “bersikeras” melakukan penyelidikan internasional atas insiden yang terjadi di wilayah Belgorod, Rusia barat, Rabu lalu.

Putin mengatakan pada hari Jumat bahwa “jelas” bahwa Kiev telah menembak jatuh pesawat angkut Il-76.

Moskow mengklaim bahwa 65 tawanan perang Ukraina tewas dalam bencana udara tersebut, selain sembilan anggota awak Rusia lainnya.

Ukraina belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya dalam kecelakaan itu.

Kremlin mengatakan pada Rabu pagi bahwa penyelidikan terhadap jatuhnya Il-76 masih berlangsung dan terlalu dini untuk berspekulasi mengenai temuannya.

Media Rusia melaporkan pada hari Selasa bahwa pekerjaan memecahkan kode data penerbangan dan rekaman suara di dalam pesawat hampir selesai, namun temuan awal menunjukkan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh.

Langgar wilayah Jerman

Sementara itu, pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara Jerman dicegat, dikawal di atas Laut Baltik, Selasa (30/1).

Jerman terpaksa mengerahkan jet tempur untuk mencegat pesawat militer Rusia, lapor Angkatan Udara Jerman.

Tercatat, jet tempur tersebut lepas landas dari landasan pacu A di Laage dan mendeteksi pesawat militer Rusia di wilayah udara internasional di atas Rügen. Pesawat tempur Jerman itu telah mengawalnya dalam waktu singkat sebelum kembali ke timur.

“Pesawat militer Il-20M terbang tanpa sinyal transponder,” kata Angkatan Udara Jerman dikutip MSN.

Di Jerman, diketahui bahwa skuadron taktis ke-71 Angkatan Udara Richthofen ikut serta dalam intersepsi tersebut. Armada militer dilengkapi dengan pesawat tempur Eurofighter Typhoon.

Provokasi Rusia

Ditengarai pasukan Rusia telah berulang kali menggunakan pesawat mereka untuk melakukan provokasi. Agustus lalu, sistem pertahanan udara Amerika mendeteksi empat pesawat militer negara itu di dekat Alaska.

Pada bulan yang sama, Angkatan Udara Denmark mencegat dua pesawat pengebom Rusia yang terbang menuju wilayah NATO.

Baru-baru ini, jet F-35 Norwegia mencegat pesawat pengebom dan pesawat tempur Rusia. Mereka terdeteksi di dekat wilayah udara NATO.(themoscowtimes,msn)