sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Update konflik Rusia-Ukraina: Rusia semakin dekat untuk merebut Donbas

Separatis yang didukung Moskow telah memerangi pasukan pemerintah Ukraina di Donbas sejak 2014.

Hermansah
Hermansah Rabu, 08 Jun 2022 17:33 WIB
Update konflik Rusia-Ukraina: Rusia semakin dekat untuk merebut Donbas

Rusia semakin dekat dengan tujuannya untuk sepenuhnya merebut jantung industri Timur Ukraina, karena Kremlin mengklaim telah menguasai 97% dari salah satu dari dua provinsi yang membentuk wilayah Donbas.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada Selasa (7/6) waktu setempat, bahwa pasukan Moskow menguasai hampir semua Provinsi Luhansk. Dan tampaknya Rusia sekarang menempati kira-kira setengah dari Provinsi Donetsk, menurut pejabat Ukraina dan analis militer.

Setelah gagal menyerbu Kyiv dua bulan lalu, Rusia menyatakan, merebut seluruh Donbas adalah tujuan utamanya. Separatis yang didukung Moskow telah memerangi pasukan pemerintah Ukraina di Donbas sejak 2014, dan wilayah itu telah menanggung beban serangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Pada awal perang, pasukan Rusia juga menguasai seluruh wilayah Kherson dan sebagian besar wilayah Zaporizhzhia, keduanya di selatan. Pejabat Rusia dan orang-orang yang ditunjuk, telah berbicara tentang rencana daerah-daerah itu untuk mendeklarasikan kemerdekaan mereka atau bergabung dengan Rusia.

Tetapi dalam apa yang mungkin merupakan contoh terbaru dari sabotase anti-Rusia di Ukraina, media pemerintah Rusia mengatakan pada Selasa bahwa sebuah ledakan di sebuah kafe di Kota Kherson melukai empat orang. TASS menyebut, pengeboman di kota yang diduduki Rusia itu sebagai "aksi teror."

Sebelum invasi 24 Februari, para pejabat Ukraina mengatakan Rusia menguasai sekitar 7% negara, termasuk Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014, dan daerah-daerah yang dikuasai oleh separatis di Donetsk dan Luhansk. Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia menguasai 20% dari negara itu.

Kendati Rusia memiliki daya tembak yang unggul, namun para pembela Ukraina telah menunjukkan kemampuan untuk melakukan serangan balik.

Zelenskyy mengatakan, pasukan Rusia tidak membuat kemajuan signifikan di wilayah Donbas timur selama sehari terakhir.

Sponsored

“Pertahanan Donbas yang benar-benar heroik terus berlanjut,” katanya Selasa malam dalam pidato video malamnya.

Zelenskyy mengatakan,  Rusia jelas tidak berharap untuk menghadapi begitu banyak perlawanan dan sekarang mencoba untuk membawa pasukan dan peralatan tambahan. Dia mengatakan hal yang sama juga terjadi di wilayah Kherson.

Berbicara sebelumnya pada konferensi Financial Times, Zelenskyy bersikeras pada kebutuhan Ukraina untuk mengalahkan Rusia di medan perang tetapi juga mengatakan masih terbuka untuk pembicaraan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tetapi seorang mantan perwira senior intelijen AS mengatakan waktunya tidak tepat.

“Anda tidak akan sampai ke meja perundingan sampai tidak ada pihak yang merasa memiliki keuntungan yang dapat mereka dorong,” kata Andrea Kendall-Taylor dari Center for a New American Security yang berbasis di Washington.

Rusia "berpikir mereka akan dapat mengambil seluruh Donbas dan kemudian mungkin menggunakannya sebagai kesempatan untuk menyerukan negosiasi," kata Kendall-Taylor pada sebuah seminar online yang diselenggarakan oleh Universitas Columbia dan New York.

Menteri Pertahanan Rusia Shoigu mengatakan, pasukan Moskow telah merebut tempat pemukiman di Sievierodonetsk dan berjuang untuk menguasai zona industri di pinggiran kota dan kota-kota terdekat.

Sievierodonetsk dan Lysychansk telah menyaksikan pertempuran sengit dalam beberapa pekan terakhir. Mereka di antara beberapa kota di wilayah Luhansk yang masih bertahan melawan invasi Rusia, yang dibantu oleh pasukan lokal pro-Kremlin.

Shoigu menambahkan, pasukan Rusia mengurangi serangan mereka ke Kota Popasna dan telah menguasai Lyman dan Sviatohirsk dan 15 kota lain di wilayah tersebut.

Merespons itu, Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mendesak rakyatnya untuk tidak berkecil hati tentang pembalikan medan perang.

“Jangan biarkan berita bahwa kami telah menyerahkan sesuatu membuat Anda takut,” katanya dalam sebuah video. “Jelas bahwa manuver taktis sedang berlangsung. Ketika kami menyerahkan sesuatu, maka kami mengambil sesuatu kembali.”

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengakui bahwa pasukan Rusia mengendalikan pinggiran industri Sievierodonetsk.

“Pertempuran jalanan terberat terus berlanjut, dengan berbagai tingkat keberhasilan,” kata Haidai. “Situasinya terus berubah, tetapi Ukraina menangkis serangan.”

Pasukan Moskow juga mempertahankan rentetan artileri mereka di Lysychansk. Haidai mengatakan pasukan Rusia menembaki pasar, sekolah dan gedung perguruan tinggi, menghancurkan yang terakhir. Sedikitnya tiga orang terluka, katanya.

“Kehancuran total kota sedang berlangsung. Penembakan Rusia telah meningkat secara signifikan selama 24 jam terakhir. Rusia menggunakan taktik bumi hangus,” kata Haidai.

Sementara itu, militer AS telah mulai melatih pasukan Ukraina dengan peluncur roket berganda canggih yang disetujui oleh pemerintah Biden pekan lalu. Pentagon mengatakan pelatihan sedang berlangsung di sebuah pangkalan di Jerman dan di tempat lain di Eropa.

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau HIMARS, dipasang di truk dan dapat membawa kontainer berisi enam roket, yang dapat menempuh jarak sekitar 45 mil (70 kilometer). Para pejabat mengatakan itu akan memakan waktu sekitar tiga minggu pelatihan sebelum mereka bisa pergi ke medan perang.

Dalam perkembangan lain, Zelenskyy mengatakan Ukraina berencana untuk menerbitkan "Book of Executioners" edisi khusus pada minggu depan dengan informasi tentang kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia.

"Ini adalah fakta spesifik tentang orang-orang tertentu yang bersalah atas kejahatan kejam tertentu terhadap Ukraina," katanya. Mereka yang disebutkan namanya tidak hanya termasuk orang yang melakukan kejahatan tetapi juga komandan mereka, katanya.

Sumber : Associated Press

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid