sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Salip Rusia, kasus Covid-19 India tertinggi ketiga dunia

India mencatat 1.566 kasus baru infeksi Covid-19.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 06 Jul 2020 19:35 WIB
Salip Rusia, kasus Covid-19 India tertinggi ketiga dunia

India pada Senin (6/7) mencatat 1.566 kasus baru infeksi Covid-19, membuat total di negara tersebut menjadi 699.402. Angka terbaru tersebut membuat India menyalip Rusia dengan 687.862 kasus positif, dan menempatkannya di urutan ketiga dari negara dengan total kasus infeksi terbanyak di dunia.

India berada di belakang Amerika Serikat dan Brasil yang menempati posisi pertama dan kedua.

Ibu Kota New Delhi mencatat lonjakan paling tinggi dari kasus baru infeksi Covid-19. Kurangnya pengujian dan pelacakan jejak infeksi diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan di wilayah tersebut.

Pekan lalu, sejumlah media lokal melaporkan bahwa New Delhi adalah hotspot terbesar di India dengan total hampir 80.000 kasus positif coronavirus jenis baru.

Jumlah kematian di India hampir dua kali lipat dari Rusia, sebanyak 19.707 kasus kematian. Sementara Rusia melaporkan 10.296 fatalitas akibat Covid-19.

Perdana Menteri (PM) Narendra Modi memang telah menerapkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah yang ketat sejak Maret. Namun, jumlah kasus kembali meningkat setelah India melonggarkan pembatasan sosial pada akhir Mei.

Langkah relaksasi pembatasan sosial dilakukan demi memulihkan kondisi ekonomi yang terpukul selama pandemik Covid-19.

PM Modi sendiri telah menentang pemberlakuan lockdown baru, tetapi otoritas beberapa kota sedang bersiap untuk kembali menerapkan sejumlah pembatasan sosial demi mengekang penyebaran virus.

Sponsored

Media lokal, India Today, melaporkan bahwa sejumlah kota yang mengelilingi Mumbai akan kembali berada di bawah lockdown.

India adalah negara terpadat di dunia dengan lebih dari 1,3 miliar penduduk, tiga kali lipat lebih banyak dari AS. Menurut laporan The Guardian, fasilitas pengujian Covid-19 kewalahan memenuhi permintaan karena satu laboratorium pengujian harus melayani sekitar 30 juta orang.

Selain berusaha melawan coronavirus jenis baru, India juga sedang menderita akibat gelombang panas yang memperburuk krisis di dalam negeri. (Business Insider)

Berita Lainnya
×
tekid